RI Alami Defisit Perdagangan ke Kanada, Mendag Keluarkan Jurus Ini

RI Alami Defisit Perdagangan ke Kanada, Mendag Keluarkan Jurus Ini

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 02 Des 2024 15:30 WIB
Ilustrasi monopoli.
Ilustrasi - Foto: Getty Images/sesame
Jakarta -

Indonesia mengalami defisit perdagangan ke Kanada. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut Indonesia defisit sebesar US$ 864 juta pada 2024 dan US$ 1,7 miliar pada 2023.

Defisit perdagangan terjadi apabila nilai impor Indonesia ke Kanada lebih besar dibandingkan nilai ekspor Indonesia ke Kanada. Budi menilai angka tersebut telah terjadi penurunan.

"Indonesia-Kanada memang kita sekarang defisit sekitar 846 juta dolar US. Tahun lalu itu lebih besar 1,7 miliar dolar US. Jadi sekarang sudah menurun," kata Budi di Hotel Mulia Jakarta, Senin (2/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun menjelaskan ke depan pihaknya akan mendorong surplus perdagangan ke Kanada. Salah satunya, dengan perjanjian perdagangan Indonesia - Canada Comprehensive Economic Partnership/ ICA-CEPA).

Menurut Budi, perjanjian tersebut membuka akses pasar ke negara-negara lain. Dia pun menyebut nilai perdagangan tidak hanya akan meningkat ke Kanada saja, tapi juga ke negara-negara di sekitar Kanada.

ADVERTISEMENT

"Dengan ICA CEPA ini kan banyak market akses yang dapat kita dapatkan banyak barang-barang yang bisa kita masuk. Tidak hanya ke Kanada, tapi negara negara lain melalui Kanada. Jadi harapan kami tidak hanya meningkatkan nilai perdagangan kita dengan tapi juga dengan yang lain," terang Budi.

Rencananya, perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (Indonesia - Canada Comprehensive Economic Partnership/ ICA-CEPA) akan diimplementasikan pada 2026 mendatang. Perjanjian tersebut akan ditantangani pada pertengahan 2025.

"Perundingan Indonesia-Kanada CEPA telah selesai setara substantif dan diumumkan oleh kedua Kepala Negara di sela-sela KTT APEC tanggal 15 November 2024 di Lima Peru. Kedua negara sepakat perjanjian dapat ditandatangani pada pertanganan 2025 dengan perkiraan waktu implementasi pada tahun 2026," imbu Budi.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads