Petani Khawatir Harga Cabai Makin Anjlok Jelang Nataru

Petani Khawatir Harga Cabai Makin Anjlok Jelang Nataru

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 05 Des 2024 11:17 WIB
Asosiasi Cabai
Asosiasi Cabai - Foto: detikcom/Aulia Damayanti
Jakarta -

Petani cabai merah keriting mengungkapkan kondisi harga yang anjlok. Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Abdul Hamid menyebut kondisi itu sempat dirasakan selama beberapa bulan lalu.

Hamid menyampaikan saat ini harga sudah mulai terkerek naik ke level Rp 11.000/kg. Saat ini diakui meningkat harga tersebut atas bantuan Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang membantu untuk mendistribusikan kepada daerah yang defisit cabai merah keriting.

"Harga cabai merah keriting Rp 3.000/kg, Cabai Merah Besar Rp 4.000/kg, sekarang naik Rp 11.000/kg. Petani kalau nggak dibantu sekarang pasti beberapa bulan ke depan harga naik, kami sudah berduka hampir 5 bulan," kata Hamid dalam rapat koordinasi harga dan pasokan pangan di Badan Pangan Nasional, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, harga cabai merah keriting masih jauh di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP) di tingkat produsen di kisaran Rp 22.000-29.600/kg. Hal ini tertuang dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 17 Tahun 2023 tentang Harga Acuan Pemerintah di Tingkat Produsen dan Konsumen komoditas Kedelai, Bawang Merah, Cabai Rawit Merah, Cabai Rawit Keriting, Daging Sapi, dan Gula.

Kemudian, Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) wilayah Jawa Timur, Nanang Triatmoko juga menyebut harga cabai merah keriting beberapa hari lalu sempat di level Rp 1.500/kg sampai Rp 6.000/kg.

ADVERTISEMENT

Saat ini harga komoditas tersebut telah naik di level petani Rp 10.000/kg, dan di level pasar induk Kramat Jati mencapai Rp 21.000/kg. Untuk harga cabai rawit merah saat ini dalam kondisi aman.

"Artinya cabai keriting ini sudah duduk dengan benar (harga). Untuk CRM tidak ada masalah" ucapnya.

Prediksi Gejolak Harga Cabai di Nataru

Pihaknya mewanti-wanti akan ada gejolak lagi ke depan pada awal 2025. Karena kemarin kondisi harga cabai merah keriting di level petani murah, ada kondisi lahan yang terbengkalai. Jika itu terjadi, masalahnya akan pada pasokan.

"Itu yang membahayakan di nataru (harga bisa) naik," ucapnya.

Situasi yang sama juga bisa terjadi untuk cabai merah besar. Nanang memperkirakan masih ada panen yang cukup luas di sentra produksi, sehingga pasokan akan melimpah dan harga bisa anjlok.

Namun, jika kondisi cuaca tidak mendukung ke depan, maka harga cabai bisa mengalami peningkatan. Dua kondisi itu yang dikhawatirkan petani.

"Jumlah penanaman di bulan 10, 11,12 mengalami peningkatan. Kalau cuaca ekstrem, harga mahal, kalau cuaca standar petani malah rugi. Di sentral-sentral produksi ada 2 ribu ha (akan panen), Jombang, Gresik, Malang, Banyuwangi itu akan panen bulan 1. Kalau cuaca normal petani bangkrut kalau cuaca ekstrem (harga) akan naik," pungkasnya.

(kil/kil)

Hide Ads