Bos Bapanas Klaim Harga Sembako di Pasar Masih Wajar Jelang Nataru

Bos Bapanas Klaim Harga Sembako di Pasar Masih Wajar Jelang Nataru

Heri Purnomo - detikFinance
Jumat, 06 Des 2024 11:16 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengecek harga pangan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pengecekan ini dilakukan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok strategis menjelang Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru 2024/2025).
Foto: Heri Purnomo/detikcom
Jakarta -

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan harga bahan pokok yang beredar saat ini di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan masih wajar. Artinya harga tersebut sudah memenuhi hitungan pemerintah terkait dengan keinginan seluruh pihak yang terlibat, seperti petani dan produsen.

Hal tersebut diungkapkan olehnya saat melakukan pengecekan harga dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok strategis menjelang Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru 2024/2025).

Arief mengatakan, harga dari daging sapu untuk paha belakang berada di harga Rp 130.000/kg, harga paha depan Rp 120.000 /kg. Untuk daging ayam potong berada dikisaran Rp 40.000 sampai Rp 46.000/kg. Kemudian daging ayam tanpa tulang itu sekitar Rp 50.000 sampai Rp 55.000/kg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk harga bawang putih Rp 42.000/kg, harga cabai merah keriting Rp 35.000/kg, harga cabai ijo Rp 42.000/kg. Kemudian untuk harga telur sekitar Rp 24.000 sampai Rp 26.000/kg.

"Harga beras, tadi beras Bulog Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Rp12.000/kg, berarti Rp 60.000 per sak. Itu sangat baik," katanya.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Arief mendapati adanya pedagang yang meminta harga bahan pokok strategis untuk diturunkan. Padahal kata Arief harga saat ini sudah sesuai dengan berbagai pihak. Dan ini harus terus di jaga.

"Pak harga bahan turunkan pak," kata salah satu pedagang.

"Harga yang terbentuk sekarang sudah harga yang wajar. Jadi jangan diturunkan lagi di tingkat petaninya. Karena petani dan peternak itu perlu margin untuk menjalankan bisnisnya. Jadi tidak boleh terlalu rendah di tingkat petani. Jadi mari kita jaga iklim yang sudah baik," katanya.

"Barang pertanian itu harus di jual harus di atas harga pokok produksinya. kita harus paham bahwa petani itu harus dapat margin, harus profit. kalo petaninya disuruh murah-murah terus, nanti tidak ada yang tanam," tambahnya.

(rrd/rrd)

Hide Ads