Bos Garuda Buka-bukaan Rencana Tambah 20 Pesawat Tahun Depan

Bos Garuda Buka-bukaan Rencana Tambah 20 Pesawat Tahun Depan

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 06 Des 2024 13:04 WIB
Konferensi Pers Penurunan Harga Tiket Pesawat oleh BUMN
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan (tengah)/Foto: Ilyas Fadilah/detikcom
Jakarta -

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berencana menambah 15-20 pesawat pada 2025. Hal ini disampaikan langsung Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan.

"Dan target kami nanti di tahun 2025 kita akan menambah pesawat lagi, 15-20 pesawat lagi. Ya tentunya ini membutuhkan kerja sama, komunikasi, dan koordinasi dengan kementerian-kementerian terkait," kata Wamildan dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2024).

Wamildan menyebut pihaknya memang membutuhkan tambahan pesawat untuk membawa penumpang. Saat ini Garuda sudah mendapat tambahan satu pesawat dan tambahan dua pesawat lagi yang dijadwalkan tiba pada Januari 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan kami sampaikan kabar gembira bahwa di Garuda Indonesia, nanti satu pesawat sudah datang, saat ini sedang dalam proses painting dan juga refurbishment interior pesawat. Kemudian direncanakan nanti di akhir bulan ini juga datang satu pesawat lagi dan dua pesawat nanti di Januari. Ya itu yang sudah pasti dan kemudian sudah ada tanggal delivery date-nya," sambung Wamildan.

Sementara itu, Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN, Arya Sinulingga membenarkan adanya kekurangan jumlah pesawat. Ia menyebut jumlah pesawat Garuda Group berkurang jadi 90 dari sebelumnya 150 unit.

ADVERTISEMENT

"Sebelum pandemi itu kita punya berapa ya? 150 sebelum pandemi, saat ini 90, berarti kan kurang memang pesawat kita. Nah, karena kurang pesawat, wajar kalau misalnya BUMN juga mencari celah, apakah bisa ada penambahan pesawat," ujar Arya.

Terkait sumber dana penambahan pesawat tersebut, Arya belum bisa memberikan penjelasan. Menurutnya, pihaknya masih menunggu proposal yang diajukan oleh Garuda Indonesia.

"Kami masih nunggu proposal dari Garuda. Lah iya dong nunggu Garuda dulu, kan kita nanti Garuda akan kasih proposal hitungannya bagaimana, kita cari nanti celahnya di mana supaya memenuhi kebutuhan penerbangan. Jadi ini bukan soal Garuda ekspansi ya, tapi lebih kepada memenuhi kebutuhan demand," tutup Arya.

(ily/ara)

Hide Ads