PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mendukung pemberdayaan ekonomi lokal melalui program klaster UMKM. Ainur Rahmatin, seorang Ketua Klaster UMKM Sabiq Bejo asal Desa Cluring, Kecamatan Kali Tengah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, adalah salah satu sosok sukses dari program ini.
Dengan semangat inovasi dan kepedulian sosial, Ainur tidak hanya berhasil mengembangkan usaha telur asin, tapi juga memberdayakan perempuan di desanya. Perjalananannya dimulai sejak ia merintis usaha pada tahun 2009. Saat itu, Ainur fokus mengolah telur asin sederhana yang hanya dijual di pasar lokal.
Melalui inovasi yang ia lakukan, Ainur menciptakan berbagai produk olahan telur asin bernilai tinggi, seperti kerupuk, makaroni, abon, dan sambal berbahan dasar telur asin. Produk-produknya dirancang sesuai selera lokal dengan tingkat keasinan yang lebih lembut dibandingkan produk telur asin dari daerah lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena kesuksesannya ini, Ainur telah memberdayakan sekitar 20 perempuan di desanya dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat daerahnya.
"Dulu ibu-ibu di sini sebagian besar hanya mengandalkan penghasilan suami yang mayoritas bekerja sebagai petani atau pekerja tambak. Dengan bergabung dalam usaha ini, kini mereka memiliki penghasilan sendiri yang membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga," ujar Ainur Rahmatin dalam keterangan tertulis, Jumat (6/12/2024).
Dalam perjalanan usahanya, Ainur mengalami peningkatan produksi yang signifikan. Dari yang awalnya hanya mampu memproduksi 20 butir telur asin per minggu, pada tahun 2019 usahanya mampu menghasilkan hingga 5.000 butir per minggu. Peningkatan ini tidak lepas dari kerja keras Ainur dalam meningkatkan kualitas produksi dan pemasaran produknya.
Usaha yang dijalankan Ainur juga mendapat dukungan dari BRI. Ia mendapatkan pendampingan usaha berupa peralatan produksi, pelatihan kewirausahaan, dan kesempatan mengikuti pameran.
Untuk pemasaran daring, Ainur memanfaatkan platform seperti Localoka yang dikembangkan BRI untuk pelaku usaha dalam memasarkan produknya. Tak hanya itu, Ainur juga menggunakan marketplace populer lainnya, seperti Tokopedia untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Menilik ke belakang, pandemi Covid-19 menjadi tantangan besar bagi usaha Ainur. Pada 2020, pembatasan aktivitas masyarakat sempat membuat distribusi produk telur asin miliknya terhenti.
Namun, dengan kreativitas dan semangat inovasi Ainur melakukan diversifikasi produk dan menciptakan olahan baru, seperti kerupuk, makaroni, abon, dan sambal telur asin. Langkah ini tidak hanya berhasil mempertahankan kelangsungan usahanya di tengah pandemi, tetapi juga membuka peluang pasar baru dan meningkatkan daya tarik produknya.
Ainur Rahmatin merupakan salah satu sosok Figur Inspiratif Lokal (FIL) yang dihadirkan BRI untuk memotivasi para pelaku usaha terus tumbuh dan berkembang. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan economic dan social value sebagai bagian mengakselerasi pemulihan ekonomi dengan cara memberdayakan UMKM, khususnya sosok inspiratif.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa figur inspiratif lokal (FIL) ini merupakan program pemberdayaan sebagai bentuk apresiasi kepada figur inspiratif lokal.
"Mereka dianggap telah memiliki inisiatif murni untuk memberikan dampak atau pengaruh positif bagi pelaku usaha/UMKM di lingkungan masyarakat sekitarnya," ujar Supari.
(anl/ega)