PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) menyiapkan 56 kereta tambahan dengan kapasitas angkut hampir 200 ribu penumpang per hari. Dengan rincian 52 KA Tambahan untuk perjalanan KA Jarak Menengah dan Jauh kelas Komersial, 2 KA Jarak Jauh PSO dan 2 KA Lokal Komersial
Vice President Public Relations PT KAI Anne Purba menuturkan, penambahan kereta api yang dilakukan pihaknya khusus untuk perjalanan jarak jauh di periode Nataru 2024/2025.
"Jadi akan ada kereta tambahan yang dioperasikan itu mengangkut lebih dari hampir 200 ribu penumpang per hari untuk kereta jarak jauh. Jadi untuk total jumlah keretanya itu ada 40.410 kereta selama angkutan Natal-Tahun Baru," ungkap Anne dalam konferensi persnya di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (9/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk prediksi pengguna kereta pada periode Nataru 2024/2025, tutur Anne, ada sebanyak 45 juta orang yang akan menggunakan kereta, baik jarak jauh, dalam kota maupun Whoosh.
Ia merinci, untuk kereta jarak jauh KAI memprediksi lonjakan penumpang hingga 3,5 juta di periode Nataru. Sementara untuk penumpang Whoosh, diprediksi sebanyak 490 ribu orang.
"Khusus untuk kereta jarak jauh ini hampir 3,5 juta. Dan juga untuk kereta Whoosh, ini kita prediksi akan mengangkut sekitar 490 ribu orang penumpang," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Vice President Non Transport Commercialization PT KAI Krisna Arianto menuturkan, proyeksi pengguna transportasi kereta menurun dibanding tahun periode Nataru 2023/2024.
Meski begitu, ia tak menampik antusias pengguna transportasi jelang Nataru yang melonjak hampir di setiap moda. Karenanya, untuk menghindari lonjakan, KAI menyediakan kereta tambahan.
"Bukan hanya di sektor kereta abis saja, tapi di semua moda. Makanya memang antisipasi kami adalah peningkatan jumlah kereta tambahan," jelasnya.
Jika dibandingkan hari biasa, Krisna menyebut momentum Nataru meningkatkan jumlah kapasitas penumpang hingga 6%, atau lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 9%.
"Untuk jumlah KA maupun kapasitasnya sendiri kita naik antara 5-6%. Kalau dibandingkan dengan Natal tahun lalu mungkin sampai dengan 9%. Nah, memang prediksi kami kurang lebih untuk pertumbuhan volumenya juga sama, di kisaran antara 6-10%," tutupnya.
(kil/kil)