Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang Januari-November 2024 Indonesia telah impor beras sebanyak 3,85 juta ton. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 2,53 juta ton.
"Sepanjang Januari-November 2024 Indonesia telah mengimpor 3,85 juta ton beras," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (16/12/2024).
Secara nilai, impor beras selama Januari-November 2024 sebesar US$ 2,36 miliar. Jumlah itu meningkat 62,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kalau kita rinci lagi, impor beras Januari-November 2023 nilainya adalah US$ 1,45 miliar, kemudian 2022 pada periode yang sama nilai impor berasnya adalah sebesar US$ 0,15 miliar," ungkapnya.
Dari total impor beras tersebut, sebanyak 3,39 juta ton atau 88,20% merupakan beras setengah giling atau digiling seluruhnya.
"Selain itu terdapat beras lain seperti beras basmati dan beras pecah yang juga diimpor dengan nilai yang sangat kecil," ucapnya.
Amalia membeberkan, sepanjang Januari-November 2024 impor beras utamanya berasal dari Thailand dengan volume 1,19 juta ton atau mencakup 30,97% dari total impor beras.
"Kemudian dari Vietnam, Myanmar, Pakistan dan India," beber Amalia.
(aid/rrd)