Alibaba Mau Jual Rugi Pusat Perbelanjaan Miliknya

Alibaba Mau Jual Rugi Pusat Perbelanjaan Miliknya

Muhamad Aghasy Putra Hazli - detikFinance
Selasa, 17 Des 2024 15:20 WIB
FILE PHOTO: The logo of DingTalk is seen, an offshoot of Alibaba Group Holding Ltd, in Hangzhou, Zhejiang province, China July 20, 2018. Picture taken July 20, 2018.  REUTERS/Aly Song/File Photo
Foto: REUTERS
Jakarta -

Alibaba mau menjual jaringan departemen store miliknya, Intime. Alibaba Group mengatakan akan menjual rugi departemen store tersebut. Perusahaan akan segera berbenah dan berfokus pada e-commerce miliknya.

Penjualan ini menandai percepatan lebih lanjut dalam restrukturisasi Alibaba, setelah grup tersebut terpecah menjadi enam unit bisnis pada tahun lalu. Rencananya, Alibaba akan mengintegrasikan platform e-dagang domestik Tiongkok dan internasionalnya ke dalam satu unit bisnis tunggal.

Melansir Reuters, Selasa (16/12/2024), alasan perusahaan menjual departemen store tersebut adalah karena menghadapi persaingan yang semakin ketat. Pesaingnya memberi banyak diskon di dalam maupun luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alibaba akan menjual Intime ke konsorsium yang terdiri dari Youngor Fashion dan anggota tim manajemen Intime senilai US$ 1,02 miliar, tergantung pada persetujuan yang berlaku.

Alibaba telah Intime sejak tahun 2017 senilai US$ 2,6 miliar. Hal itu dilakukan untuk berekspansi ke segmen ritel fisik dan saat ini memegang 99% saham dalam bisnis tersebut. Dalam catatan Reuters, raksasa e-commerce tersebut telah berupaya menjual sejumlah aset sektor konsumen. Contohnya Intime, bisnis grosir Freshippo, dan pengecer RT-Mart untuk fokus pada bisnis intinya.

ADVERTISEMENT

Alibaba, di bawah mantan bos Daniel Zhang, telah memperluas kehadirannya di sektor ritel dengan mengambil alih beberapa jaringan toko fisik. Termasuk pengecer elektronik Suning dan operator hypermarket Sun Art Retail, yang menjalankan RT-Mart.

Namun, lingkungan konsumen Tiongkok yang penuh tantangan telah memberikan tekanan pada semua pengecer dan platform e-commerce.

Pada bulan April, salah satu pendiri Alibaba, Jack Ma, menyatakan dukungannya terhadap upaya restrukturisasi perusahaan. Ia juga mengakui kesalahan masa lalu dalam memo panjang kepada karyawan.

(fdl/fdl)

Hide Ads