Kementerian Perdagangan mencatat nilai total perdagangan halal Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 mencapai US$ 53,735 miliar atau setara Rp 871,63 triliun dengan nilai kurs Rp 16.221.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Mardyana Listyowati menyampaikan bahwa jumlah tersebut meningkat sebesar 0,58 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, yaitu sebesar US$ 53,427 miliar.
"Sementara itu, nilai ekspor produk halal pada periode Januari-Oktober 2024 tercatat sebesar US$ 41,42 miliar," katanya dalam Media briefing dan talkshow ekspor produk halal Indonesia di Jakarta, Jumat (20/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mardyana menjelaskan bahwa terdapat 5 negara tujuan utama ekspor produk halal Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 ialah Amerika Serikat, China, India, Pakistan dan Malaysia.
Amerika Serikat menjadi pasar terbesar dengan nilai ekspor mencapai US$ 7,29 miliar (17,61%), diikuti oleh China sebesar US$ 6,17 miliar (14,91%), India sebesar US$ 4,33 miliar (10,46%), Pakistan sebesar US$ 2,05 miliar (4,96%), dan Malaysia sebesar US$ 1,71 miliar (4,14%).
Ia mengatakan produk makanan dan minuman halal mendominasi kontribusi ekspor, dengan pangsa sebesar 81,16%, kedua di sektor tekstil dan produk tekstil sebesar 16,48%, sementara sektor farmasi menyumbang 1,48% dan kosmetik menyumbang 0,88%.
"Sementara untuk produk utama ekspor makanan olahan antara lain minyak sawit dan turunannya, olahan ikan, pasta, olahan kakao, waffles, dan wafer biskuit," katanya.
Kemudian ia mengatakan untuk produk pakaian muslim pada periode Januari-Oktober 2024 nilainya mencapai US$ 6,83 miliar dengan negara tujuan ekspor yaitu Amerika, Jepang, Korea, Jerman, dan Kanada. Sementara produk utama ekspornya antara lain jersey, blouse, dan celana panjang, serta coat dan t-shirt.
Lalu nilai ekspor farmasi pada mencapai US$ 612,1 miliar dengan negara tujuan ekspor yaitu India, Filipina, Korea, Jepang, dan Nigeria. Sementara produk utama ekspornya antara lain obat-obatan kemasan retail, vaksin, vitamin, dan antibiotik.
Sedangkan pada periode Januari-Oktober 2024 sebesar US$ 362,83 miliar dengan negara tujuan ekspor Yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan UAE. Untuk produk utama ekspornya antara lain kosmetik atau perlengkapan toilet, parfum, produk perawatan rambut, dan sampul.
Demi meningkatkan ekspor perdagangan produk halal Indonesia, Kementerian Perdagangan memiliki tiga program prioritas yaitu Pengembanan Pasar Dalam Negeri, Penjualan Perluasan Pasar Ekspor, dan Peningkatan UMKM.
"Hal ini diharapkan UMKM bisa eksplori berarti berani inovasi dan siap adaptasi," katanya.
(rrd/rrd)