PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mendorong pengembangan melon premium berbasis teknologi hidroponik di Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Terletak di lereng Gunung Sindoro pada ketinggian 1.000-1.500 meter di atas permukaan laut, Desa Bansari dikenal sebagai sentra produksi melon premium berkualitas tinggi. Berbeda dari melon konvensional, melon premium memiliki keunggulan baik dari segi rasa, tekstur, maupun aroma.
"Melon premium ditanam di dalam greenhouse dengan sistem hidroponik. Berbeda dengan melon biasa, melon premium memiliki rasa yang lebih manis dan aroma yang lebih wangi. Kualitas ini membuat produk kami memiliki nilai jual lebih tinggi dan menjadi alternatif dari melon impor," ujar Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Tirta Sembada Hendi Nurseto dalam keterangan tertulis, Selasa (24/12/2024).
Melalui dukungan pemberdayaan ekosistem bisnis dari BRI, 24 greenhouse mampu memproduksi melon premium dengan kualitas unggul. Setiap periode panen yang berlangsung tiga bulan sekali, petani mampu meraih omzet bersih hingga Rp 20 juta per greenhouse.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produk melon premium dari Desa Bansari saat ini juga telah dipasarkan langsung ke ritel modern di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Semarang. Distribusi ini difasilitasi oleh BRI melalui konektivitas dengan perusahaan dan jaringan pasar yang lebih luas, memotong rantai distribusi agar produk lebih efisien dan bernilai jual tinggi.
Selain itu, pemasaran secara digital melalui e-commerce turut memperluas jangkauan pemasaran. Melon premium juga tersedia untuk dibeli langsung di packing house yang berlokasi di Desa Bansari. Berkat sederet capaian ini, Desa Bansari menjadi Juara Desa BRILiaN 2023.
Bantuan Permodalan BRI
Transformasi pertanian di Desa Bansari tentunya tidak terlepas dari dukungan BRI melalui permodalan yang memungkinkan petani membangun infrastruktur greenhouse dan beralih ke teknologi pertanian modern. Untuk mendukung pengelolaan transaksi usaha yang lebih efisien, petani memanfaatkan BRImo dan QRIS BRI untuk mendukung efisiensi pembayaran, baik untuk penjualan langsung maupun kanal digital.
BRI juga memberikan bantuan CSR untuk pengembangan agrowisata di Desa Bansari mulai dari pembangunan area pusat UMKM dan infrastruktur penunjang lainnya. Upaya ini diharapkan dapat menarik wisatawan, membuka peluang pasar yang lebih luas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari meyakini Desa Bansari menjadi contoh nyata transformasi ekonomi pedesaan melalui inovasi dan kolaborasi.
"Keberhasilan Desa Bansari membuktikan bahwa potensi lokal dapat dikembangkan secara optimal dengan dukungan permodalan, teknologi, dan pendampingan usaha. Dengan memanfaatkan teknologi seperti BRImo, QRIS, serta fokus pada peningkatan kualitas produk, desa-desa di Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang modern dan berdaya saing," jelasnya.
Adapun Desa Bansari menjadi contoh nyata bagaimana pemanfaatan teknologi, inovasi pertanian, dan dukungan permodalan dapat mengubah potensi desa menjadi kekuatan ekonomi yang berkelanjutan.
Didukung oleh ekosistem bisnis yang lebih modern dan kolaborasi bersama BRI, petani di desa ini tidak hanya mampu meningkatkan produktivitas, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
Ke depan, BRI akan terus mendorong inovasi dan pemberdayaan ekonomi desa untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
(prf/ega)