Ribuan Kurir Amazon Akhiri Mogok Kerja Tuntut Kenaikan Upah

Ribuan Kurir Amazon Akhiri Mogok Kerja Tuntut Kenaikan Upah

Retno Ayuningrum - detikFinance
Jumat, 27 Des 2024 07:59 WIB
ORLANDO, FLORIDA  DECEMBER 2: An Amazon employee works to fulfill same-day orders during Cyber Monday, one of the companys busiest days at an Amazon fulfillment center on December 2, 2024 in Orlando, Florida. The fulfillment center, one of Amazons largest for same-day deliveries, saw more than 200 workers sorting, packing, and shipping items throughout Central Florida. This location processes more than 20,000 packages on any given day, but during the holiday season, that number jumps to more than 80,000. (Photo by Miguel J. Rodriguez Carrillo/Getty Images)
Foto: Getty Images/Miguel J. Rodriguez Carrillo
Jakarta -

Ribuan kurir dari perusahaan e-commerce multinasional Amerika Serikat (AS), Amazon melakukan mogok kerja selama beberapa hari terakhir. Aksi ini dilakukan lantaran para kurir menuntut upah naik serta tunjangan yang layak.

Melansir dari CNN International, Jumat (27/12/2024) aksi mogok kerja itu dilakukan di tengah musim liburan yang menjadi periode tersebut bagi perusahaan e-commerce tersebut. Namun, para kurir mengakhiri aksi protes mereka pada pada Malam Natal lalu.

Meski begitu, International Brotherhood of Teamsters, serikat pekerja yang mengorganisir aksi ini, akan tetap mengupayakan tuntutan mereka.

"Jangan salah, Teamsters tidak akan pernah menyerah dan para pekerja tidak akan pernah berhenti memperjuangkan hak-hak mereka di Amazon. Nantikan saja kabar selanjutnya," kata salah satu perwakilan serikat pekerja dalam sebuah pernyataan, dikutip Jumat (19/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, aksi tersebut dilakukan hanya di sembilan lokasi. Mulai dari Queens, New York, hingga San Francisco dan melibatkan lebih dari 10 fasilitas Amazon. Amazon mengklaim bahwa tidak ada operasi atau pengirimannya yang terdampak oleh aksi itu.

Serikat pekerja tersebut mengaku mewakili 7.000 pekerja Amazon di AS atau kurang dari 1% dari total tenaga kerja perusahaan tersebut. Amazon merupakan perusahaan swasta terbesar kedua di Paman Sam, dengan jumlah pekerja sebanyak 740.000 orang dari 1.000 gudang dan pusat distribusi.

ADVERTISEMENT

Para pekerja yang berunjuk rasa menuntut upah yang lebih tinggi dan tunjangan yang lebih baik di tengah keuntungan besar dari raksasa perusahaan belanja daring tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Amazon membukukan pertumbuhan laba yang besar pada kuartal-III yang ditopang oleh penjualan e-commerce yang kuat. Selain itu, pekerja yang mogok juga mengeluhkan kondisi kerja yang sulit.

"Gajinya perlu dinaikkan. Asuransi kesehatan perlu ditingkatkan. Kami membutuhkan kondisi kerja yang lebih baik. Jika kami memiliki lebih dari 400 paket, kami membutuhkan seseorang untuk membantu kami, untuk mengantar kami," kata Thomas Hickman, seorang pengemudi pengiriman barang untuk Amazon di Georgia, kepada CNN sebelumnya.

Namun, menurut serikat pekerja, Amazon menolak untuk menolak bernegosiasi dengan serikat pekerja. Amazon tidak menganggap para kurir sebagai karyawan, meskipun mereka mengenakan seragam berlabel Amazon dan mengemudikan truk perusahaan.

Sebaliknya, perusahaan menyebut mereka sebagai 'mitra layanan pengiriman'. Sebab, para pekerja menandatangani kontrak melalui perusahaan pihak ketiga yang independen.

"Saya ingin menegaskan, Teamsters tidak mewakili karyawan Amazon mana pun, meskipun mereka mengklaim sebaliknya. Seluruh aksi Teamsters minggu ini adalah ilegal," kata Juru Bicara Amazon, Kelly Nantel kepada CNN.

Lihat juga Video 'Amazon Sukses Uji Coba Gunakan Drone Pengiriman':

[Gambas:Video 20detik]



(rrd/rrd)

Hide Ads