KKP Ajak Akademisi Lakukan Riset Geber Swasembada Pangan

KKP Ajak Akademisi Lakukan Riset Geber Swasembada Pangan

Andi Hidayat - detikFinance
Jumat, 27 Des 2024 12:31 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan
Menteri Kelautan dan Perikanan - Foto: detikcom/Andi Hidayat
Jepara -

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong sinergi dengan perguruan tinggi dalam mengoptimalkan potensi sektor kelautan dan perikanan, untuk mendukung tercapainya program prioritas swasembada pangan maupun pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut, perguruan tinggi memiliki kemampuan melakukan riset mendalam dan mengembangkan inovasi teknologi yang dapat digunakan untuk mendongkrak produktivitas sektor kelautan dan perikanan.

Hal itu ia ungkap kala memberikan arahan di Universitas Diponegoro, Jepara, Jawa Tengah, Jum'at (27/12/2024), yang merupakan kampus perikanan. Adapun lokasi universitas ini juga dekat dengan salah satu balai KKP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini lokasinya dekat dengan balai KKP di sini. Saya kira ini bisa sinergi dengan baik, sehingga kalau kaitannya dengan swasembada pangan khususnya dari sektor protein, saya yakin bisa," kata Trenggono dalam arahannya di Universitas Diponegoro, Jepara, Jawa Tengah, Jum'at (27/12/2024).

Adapun riset yang dilakukan untuk mendorong pencapaian target swasembada pangan dan pertumbuhan ekonomi 8 persen, di antaranya untuk merevitalisasi puluhan ribu tambak idle di Pantura Jawa untuk komoditas nila salin, melanjutkan pembangunan modeling lima komoditas unggulan ekspor, yakni udang, rumput laut, lobster, kepiting, dan nila salin.

ADVERTISEMENT

KKP juga akan membangun modeling dan merevitalisasi tambak garam yang ada di sejumlah wilayah pesisir Pulau Jawa. Pemerintah memutuskan tidak mengimpor garam konsumsi di tahun depan, dan akan menghentikan impor garam industri di tahun 2027, sehingga produktivitas di dalam negeri harus ditingkatkan.

Selain pengembangan riset dan teknologi untuk peningkatan produksi produk kelautan dan perikanan, sambung Menteri Trenggono, hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah kondisi pesisir Pantura yang mengalami penumpukan sedimentasi dan banjir rob.

"Mengenai persoalan sedimentasi, banjir rob pasti perlu jalan keluar terbaik, dan salah satunya harus bekerja sama dengan kampus. Teman-teman bisa ikut melakukan penelitian, solusi terbaik seperti apa sehingga yang namanya banjir tahunan yang sudah berlangsung puluhan tahun, ke depan bisa benar-benar berubah," pungkasnya.

Simak juga Video 'Misi Mengembalikan Kejayaan Perikanan Indonesia':

[Gambas:Video 20detik]



(kil/kil)

Hide Ads