Deretan Investasi yang Hasilkan Cuan Besar di 2025

Deretan Investasi yang Hasilkan Cuan Besar di 2025

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Sabtu, 28 Des 2024 21:15 WIB
Ilustrasi Uang Rupiah
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Menurut kalender China, mulai 29 Januari 2025 akan memasuki Tahun Ular Kayu. Terdapat beberapa instrumen investasi yang diramal bakalan cuan di tahun tersebut.

Menurut pakar Feng Shui Suhu Xiang Yi Hong, investasi pada instrumen-instrumen jangka panjang dan dijamin negara akan lebih cuan dan aman di Tahun Ular Kayu. Instrumen seperti saham dipandang baik untuk dijajal di paruh pertama 2025.

"Kalau situasi dunia yang begini artinya investasi yang tertuju kepada untuk misalnya dalam jangka panjang itu mungkin lebih menguntungkan. Yang lebih bertahan lama, yang dijamin negara atau yang BUMN itu lebih terjamin," kata Suhu Xiang Yi kepada detikcom, Sabtu (28/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun hal ini perlu diperhatikan dengan cermat, lantaran di paruh kedua 2025 instrumen ini dipandang kurang menguntungkan. Hal ini seiring dengan kondisi global yang diproyeksikan masih penuh ketidakpastian di tahun mendatang.

"Dunia saham itu artinya bagi mereka yang jeli tetap bisa mendapatkan hasil yang bagus. Keadaan itu akan terus bertahan lebih kurang separuh tahun lah di awal, setelah itu sangat tergantung pada situasi. Kemungkinan ambruknya tuh ada. Jadi perlu lebih berhati-hati," ujarnya.

Selain itu, Suhu Xiang Yi menilai bahwa perkembangan emas di tahun depan juga cukup menjanjikan. Menurutnya, pada paruh pertama 2025 perkembangannya terbilang masih baik. Namun memasuki paruh kedua, posisinya akan masuk ke mode bertahan.

ADVERTISEMENT

"Jika kekacauan di dunia terus berlangsung, ya emas itu tetap oke sih. Nampaknya kekacauan di dunia di tahun 2025 itu belum selesai, bertambah membingungkan," kata dia.

Di sisi lain, Suhu Xiang Yi juga memproyeksikan, kondisi Indonesia di tahun depan akan lebih baik dibandingkan dengan kebanyakan negara. Meski begitu, Indonesia tetap terkena imbasnya apabila kondisi dunia melemah.

"Kita bertemu dengan presiden baru Indonesia yang kita bersyukur, tapi presiden baru AS ya kita khawatir. Banyak manuvernya, kan pengaruhnya ke dunia. Jadi ceritanya Indonesia akan lebih baik daripada negara-negara lain, tapi dengan catatan jika situasi dunia terpuruk, Indonesia lebih bagus, tapi ikut terpengaruh. Jika dunia stabil, Indonesia bisa dijamin bagus," ujarnya.

(shc/fdl)

Hide Ads