Prabowo Naikkan Harga Pembelian Gabah Jadi Rp 6.500-Jagung Rp 5.500/Kg

Prabowo Naikkan Harga Pembelian Gabah Jadi Rp 6.500-Jagung Rp 5.500/Kg

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 30 Des 2024 20:02 WIB
Petani membersihkan butiran gabah hasil panen di Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (6/5/2024). Berdasarkan data panel Harga Badan Pangan Nasional, harga gabah mengalami kenaikan pada Senin (3/6/2024) dimana harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp5.980 dari Rp5.900 per kilogram, sedangkan harga gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan dari Rp6.380 menjadi Rp6.990 per kilogram. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/wpa.
Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk menaikkan harga acuan dua komoditas, yaitu gabah dan jagung. Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah naik menjadi Rp 6.500 per kilogram dan Harga Acuan Pembelian (HAP) jagung menjadi Rp 5.500 per kilogram.

Hal ini diputuskan dalam rapat terbatas soal pangan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024). Semua menteri di bawah koordinasi Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) hadir dalam rapat tersebut.

"Kita tadi sudah diputuskan membawa ke Presiden, kabar gembira untuk para petani, harga gabah sudah disepakati naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500. Dua, jagung disepakati harganya naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500," papar Zulhas usai rapat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin penting lainnya adalah pemerintah sepakat untuk menampung berapapun produksi gabah dan jagung dari petani. Tentunya penyerapan dilakukan sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan.

"Hari ini kita mengambil keputusan bersejarah. Berapapun produksi beras, gabah, petani, akan ditampung. Dengan harga, berapapun produksi gabah dan jagung petani akan ditampung sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah," sebut Zulhas.

ADVERTISEMENT

"Berapa saja, jagung dan gabah petani. Ini baru satu keputusan yang berani," tegasnya lagi.

Dia mengatakan nantinya pemerintah akan menyerap produksi dari petani lewat gudang Bulog, gudang resi, hingga gudang induk koperasi petani. Intinya, pemerintah berkomitmen untuk menyerap seluruh produksi dari petani.

"Jadi dalam perdebatanya, kalau beli, gudangnya dimana, nyimpannya dimana. Kami bahas sampai detil. Ada gudang Bulog nanti akan dipergunakan, ada gudang resi gudang akan digunakan, ada gudang induk koperasi akan digunakan," pungkas Zulhas.

(acd/acd)

Hide Ads