IMF Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi RI Berada di Level 5,1% pada 2025

IMF Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi RI Berada di Level 5,1% pada 2025

Rahmat Khairurizqi - detikFinance
Senin, 30 Des 2024 21:55 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Foto: Kemenko Perekonomian
Jakarta -

International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di level 5,1% pada tahun 2025. IMF juga menyatakan Indonesia berhasil melakukan transformasi ekonomi dengan luar biasa di dua dekade terakhir.

dilansir dari website resmi International Monetary Fund (IMF) per Oktober 2024, outlook perekonomian global untuk tahun 2024 diproyeksikan akan tumbuh pada level 3,2% dan diproyeksikan tumbuh stagnan pada level 3,2% pada tahun 2025.

Adapun bagi negara-negara maju, pertumbuhan ekonomi tahun 2025 diproyeksikan berada pada level 1,8% serta bagi negara-negara emerging market dan developing economies diproyeksikan pada tahun 2025 berada pada level 4,2%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat unggahan resmi akun Instagram @the_imf pada Minggu (29/12), IMF menyebutkan Indonesia telah berhasil meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) empat kali lipat dan menurunkan tingkat kemiskinan sepuluh kali lipat selama dua dekade terakhir.

Menanggapi unggahan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan keberhasilan Indonesia dalam mempertahankan fundamental ekonomi berikan sinyal bagi dunia untuk berinvestasi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Hal ini mengafirmasi keberhasilan Indonesia dalam mempertahankan fundamental ekonomi untuk tetap kokoh dan sekaligus memberikan sinyal bagi dunia untuk tetap menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan yang baik bagi investasi," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Senin (30/12/2024).

Selain itu, IMF menyebutkan Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas di Asia Tenggara dengan 270 juta orang penduduk, membentang 3.300 mil dari barat ke timur yang memiliki jarak sama dari London ke Kabul, telah meningkatkan GDP-nya empat kali lipat menjadi US$1,4 triliun.

IMF juga mengungkapkan jumlah penduduk Indonesia yang hidup dengan pendapatan kurang dari US$ 2,15 per hari telah menurun sepuluh kali lipat menjadi kurang dari 2%. DKI Jakarta mencatat pendapatan yang nyaris setara dengan beberapa negara Eropa seperti Polandia dan Portugal.




(anl/ega)

Hide Ads