Sudan Tawari RI Kapas & Daging
Senin, 23 Apr 2007 11:55 WIB
Sudan, - Sudan menawarkan kapas dan daging sebagai produk utamanya untuk bisadimanfaatkan Indonesia. Sudan ingin meningkatkan transaksi dagangnya dengan Indonesia.Tawaran Sudan itu merupakan hasil kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) Anton Apriyantono ke Sudan pada 20-23 April 2007 dalam rangka penjajakan kerja sama dalam bidang pertanian. Kunjungan Mentan Anton Apriyantono ke kawasan merupakan rangkaian kunjungan ke 3 negara yaitu Sudan, Tanzania dan Mesir. Dalam siaran pers KBRI Khartoum Sudan yang diterima detikFinance, Senin (23/4/2007), Mentan diterima Presiden Republik Sudan Omar Hassan Ahmad Al Bashir di kediamannya, pada Minggu (22/4/2007) kemarin. Presiden Sudan manyambut baik langkah kongkret kerja sama RI-Sudan di bidang pertanian yang memadukan potensi sumber daya Sudan dengan pengetahuan teknis dan pengalaman yang dimiliki Indonesia.Selain menyambut baik langkah kerja sama RI-Sudan, Presiden Sudan juga berharap kerja sama tersebut dapat mendorong kerja sama di berbagai bidang lainnya. Lebih Jauh, Presiden Sudan menyatakan bahwa kerjasama pertanian RI-Sudan dapat menjadi model bagi kerjasama Selatan-Selatan.Presiden Al Bashir mengungkapkan kegembiraanya karena arah kerja sama kedua negara menuju kearah perdagangan komersil dengan ikutsertanya para pengusaha dalam delegasi RI. Pada kesempatan itu, Presiden Sudan menyampaikan pula salamnya dan undangan kepada Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, untuk melakukan kunjungan balasan ke Sudan bagi peningkatan dan kemajuan kerja sama kedua negara.Sebelum bertemu Presiden Sudan, Mentan bertemu Menteri Peternakan dan Perikanan Gatluak Deng Garang, Menteri Investasi Malik Agar Ayar, Menteri Perindustrian Jalal Yousif El Dugair, Menteri Pertanian dan Kehutanan Mohammad El Amin Issa Kabashi dan Penasihat/Assisten Presiden, Nafi Ali Nafi serta Kadin Sudan. Pertemuan-pertemuan tersebut lebih jauh membahas berbagai prospek dan peluang kerja sama di sektor pertanian dan peternakan yang dapat diangkat kedua negara.Pada Sabtu, 21 April 2007 juga telah ditandatangani MoU kerja sama di bidang peternakan antara Mentan RI dan Menteri Peternakan dan Perikanan Sudan, yang merupakan payung kerja sama di bidang peternakan antara kedua pemerintah yang mengikutsertakan secara aktif pihak swasta terkait di kedua negara. MoU ini berlaku selama tiga tahun dan setelah itu akan dievaluasi untuk perpanjangannya. Inti dari MoU tersebut adalah pertama, kerja sama pengembangan di bidang peternakan melalui tukar menukar tenaga ahli, pelaksanaan pelatihan, dan secara khusus pihak Sudan akan mempelajari pengalaman Indonesia dalam peningkatan kemampuan para petani-ternak melalui berbagai pelatihan di bidang terkait.Kedua, pembentukan Komite sebagai forum konsultasi yang akan bertemu secara berkala minimal setahun sekali bergantian untuk merancang dan mengevaluasi pelaksanaan kesepakatan-kesepakatan dalam kerja sama kedua negara di bidang peternakan.
(asy/ir)