Sri Mulyani: Banyak yang Tanya Kenapa Harus Membayar Pajak

Sri Mulyani: Banyak yang Tanya Kenapa Harus Membayar Pajak

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 03 Jan 2025 08:00 WIB
Sri Mulyani
Foto: Instagram @smindrawati
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan soal pentingnya peran pajak dalam membantu masyarakat. Menurutnya pajak hadir di berbagai ruang segmen masyarakat dalam berbagai bentuk.

Misalnya, disalurkan dalam dalam bentuk subsidi energi hingga program perlindungan sosial. Meskipun ia tak memungkiri masih banyak masyarakat mempertanyakan kenapa harus membayar pajak.

"APBN itu hadir di hampir semua ruang segmen masyarakat di berbagai bentuk, karena banyak yang masih sampai hari ini, banyak yang nanya, kenapa saya harus membayar pajak, dan apa manfaatnya pajak buat saya," kata Sri Mulyani di Instagram @smindrawati, Kamis kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya APBN yang dananya berasal dari pajak berperan sebagai instrumen untuk mewujudkan keadilan. Meskipun belum sempurna, pemerintah terus berupaya memperbaiki dan menargetkan kelompok yang membutuhkan agar tersentuh manfaat pajak.

Ia mengakui sebagian masyarakat merasa berat membayar pajak. Tapi Sri Mulyani menyebut keberadaan pajak demi memberikan keadilan dan bentuk gotong-royong membangun bangsa.

ADVERTISEMENT

"Konsep mengenai keadilan itu kan sesuatu yang harus terus kita upayakan dan ikhtiar dalam setiap tindakan yang kita lakukan. Kadang-kadang masyarakat yang harus membayar memang terasa berat, tapi juga pada saat yang sama menjaga Indonesia bersama gitu ya," bebernya.

"Dan kita saling gotong-royong, mungkin kita bisa merasakan, oh ternyata membangun dan menjaga Indonesia itu ya kita semuanya ikut berpartisipasi," tambah Sri Mulyani.

Pada kesempatan itu ia mencontohkan penyaluran pajak untuk subsidi LPG 3 kilogram. Tahun 2024 pemerintah sudah menggelontorkan Rp 81 triliun demi menjaga harga LPG terjangkau di masyarakat. Adapun harga asli LPG 3kg sekitar Rp 50 ribu, namun dijual di kisaran Rp 20 ribuan.

"Karena kita itu ngeluarkan Rp 81 triliun sendiri untuk LPG 3 kilo. Coba bayangkan, siapa yang menikmati? Masyarakat yang beli 3 kilo, atau warung-warung penjual bakso yang mereka itu pakai yang 3 kilo," imbuhnya.

(ily/fdl)

Hide Ads