Maskapai BUMN banyak yang menggunakan Boeing untuk operasionalnya. Menanggapi hal tersebut Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan maskapai pelat merah ini tak membeda-bedakan merek pesawat.
Menurut dia yang diutamakan adalah efisiensi baik dalam pemilihan jenis pesawat maupun operasional maskapai.
Pernyataan tersebut diucapkanya ketika ditanya terkait apakah Kementerian BUMN memberikan perhatian khusus untuk pembelian pesawat pada maskapai pelat merah setelah banyaknya insiden kecelakaan yang terjadi pada tahun 2024. Terbaru maskapai Jeju Air jenis Boeing 737-800 mengalami kecelakaan dan mengakibatkan korban jiwa 179 jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kalau kami melihat, kita tidak prejudis atau prasangka antara merk satu dan merk lainnya. Tetapi tentu yang kita bicarakan, nomor satu efisiensi daripada penggunaan jenis-jenis pesawat tersebut untuk tujuannya," kata Erick di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/1/2024).
Baca juga: Garuda Bidik 20 Pesawat Tambahan Tahun Ini |
Erick mengatakan, setiap jenis pesawat memiliki karakteristik yang harus disesuaikan dengan jarak dan tujuan penerbangannya.
la menjelaskan bahwa salah satu strategi Garuda Indonesia adalah menyederhanakan jenis armada pesawat yang dimiliki.
"Supaya maintenance-nya bisa lebih efisien. Nah ini yang memang saya rasa kita coba perbaiki dan kita kembali tidak melihat apa (jenis pesawat), tetapi tentu efisiensi di masing-masing maskapai untuk maintenance dan service-nya. Jadi kita treatment-nya sama," katanya.
Ditempat yang sama, Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Pandjaitan menargetkan penambahan jumlah pesawat untuk tahun 2025 sebanyak 20 pesawat.
"Garuda Indonesia tahun ini kami targetnya menambah pesawat, target ya, sekali target, sampai 20 pesawat," katanya.
Adapun pada Januari 2025 ini Garuda Indonesia Garuda akan kedatangan dua pesawat baru dengan merek Boeing.
"Jadi Januari ini kita kedatangan dua pesawat lagi Boeing, dan di Februari nanti kita operasikan satu lagi tambahan (jenis) 737. Harapannya nanti total sampai 2025 kita bisa mencapai sampai 20 pesawat," ungkapnya.
Simak Video: Sandi Klaim Tiket Maskapai Garuda Menuju Bali Sudah Turun 45%