Prabowo Naikkan Harga Gabah Petani Jadi Rp 6.500/Kg Mulai 15 Januari

Prabowo Naikkan Harga Gabah Petani Jadi Rp 6.500/Kg Mulai 15 Januari

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 06 Jan 2025 14:11 WIB
Petani membersihkan butiran gabah hasil panen di Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (6/5/2024). Berdasarkan data panel Harga Badan Pangan Nasional, harga gabah mengalami kenaikan pada Senin (3/6/2024) dimana harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp5.980 dari Rp5.900 per kilogram, sedangkan harga gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan dari Rp6.380 menjadi Rp6.990 per kilogram. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/wpa.
Ilustrasi/Petani membersihkan butiran gabah hasil panen di Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (6/5/2024)/Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengumumkan kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 per kilogram (kg) mulai berlaku 15 Januari 2025.

Hal ini merupakan hasil keputusan dari Rapat Terbatas (ratas) mengenai Kebijakan Pangan pada hari ini, Senin (6/1/2025). Rapat ini merupakan tindak lanjut dari Ratas bersama Presiden Prabowo Subianto pada 30 Desember lalu.

Zulhas mengatakan, Prabowo telah memerintahkan agar berapapun produksi gabah petani harus dibeli pemerintah. Disepakati bahwa HPP gabah oleh Bulog sebesar Rp 6.500 per kg. Namun, untuk implementasi kebijakan baru ini, pemerintah memerlukan waktu persiapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menindaklanjuti hasil ratas dengan Bapak Presiden itu, tadi kita sama rapat. Diputuskan lah tadi, karena perlu kesiapan, perlu anggaran dan lain-lain, maka tadi sudah diputuskan waktu pemberlakuan harga pembelian pemerintah, HPP gabah, beras, efektif 15 Januari," kata Zulhas, ditemui usai ratas di Kantor Kemenko Pangan, Graha Mandiri, Jakarta Pusat.

HAP Jagung Naik Mulai 1 Februari

Zulhas menjelaskan, nanti gabah dibeli oleh pabrik-pabrik padi Rp 6.500 per kg. Kemudian beras dari pabrik-pabrik tersebut nanti akan dibeli oleh Bulog senilai Rp 12.000 per kg.

ADVERTISEMENT

Sedangkan untuk jagung, Bulog akan membeli jagung dari petani Rp 5.500 per kg. Zulhas mengatakan, karena panen jagung baru akan dimulai Februari, maka penyesuaian Harga Acuan Pembelian (HAP) jagung baru berlaku 1 Februari 2025.

"Tadi diskusi panjang, rupanya panen jagung itu akan dimulai Februari, makanya diberlakukanlah harga Rp 5.500 itu per 1 Februari. Karena kalau diberlakukan sekarang, waktu itu nanti stok yang ada, bukan menyelesaikan masalah kan. Kita tujuannya jangan sampai petani yang panen nanti tidak terserap, jadi jagung hasil panen tahun ini dimulai berlaku 1 Februari," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk menaikkan harga acuan dua komoditas, yaitu gabah dan jagung. HPP gabah naik menjadi Rp 6.500 per kilogram dan HAP jagung menjadi Rp 5.500 per kg. Hal ini diputuskan dalam rapat terbatas soal pangan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024).

"Kita tadi sudah diputuskan membawa ke Presiden, kabar gembira untuk para petani, harga gabah sudah disepakati naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500. Dua, jagung disepakati harganya naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500," papar Zulhas usai rapat.

Poin penting lainnya adalah pemerintah sepakat untuk menampung berapapun produksi gabah dan jagung dari petani. Tentunya penyerapan dilakukan sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan.

Dia mengatakan nantinya pemerintah menyerap produksi dari petani lewat gudang Bulog, gudang resi, hingga gudang induk koperasi petani. Intinya, pemerintah berkomitmen untuk menyerap seluruh produksi dari petani.

(shc/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads