.webp)
Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu buka-bukaan keuntungan besar Indonesia bisa masuk kelompok negara Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS). Mari mengatakan, keuntungan yang terbesar adalah Indonesia jadi memiliki banyak kawan sesama negara berkembang di dunia.
Mari yang merupakan 'anak buah' Luhut Binsar Pandjaitan di DEN mengungkapkan setiap ada isu ekonomi yang mempengaruhi negara berkembang, Indonesia akan mendapatkan bantuan untuk menyelesaikannya dari negara-negara BRICS dengan perspektif negara berkembang.
"Jadi mungkin bisa dilihat positifnya kalau ada isu-isu yang terkait dengan negara sedang berkembang,kita punya kelompok yang bisa memperjuangkan baik di BRICS-nya maupun di forum-forum lain, forum-forum multilateral yang lain," beber Mari di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2025) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Forum BRICS, kata Mari, juga menjadi jembatan antara kepentingan negara sedang berkembang dengan isu-isu yang berkembang di kancah global. Sebab, selain BRICS, posisi Indonesia sendiri sudah cukup terpandang di beberapa forum-forum negara lainnnya macam G20 hingga APEC yang berisi negara-negara maju juga.
"Ini bisa jadi jembatan dan isu-isu yang berkembang di multilateral yang kita anggap ini harus diperjuangkan sebagai kelompok negara sedang berkembang.Jadi kita bisa bermain di situ," sebut Mari.
Pemerintah juga mulai mempelajari keuntungan-keuntungan lain yang bisa didapatkan setelah masuk BRICS, misalnya untuk ikut gerakan dedolarisasi, Indonesia masih menimbang-nimbang apakah gerakan yang dibesut BRICS ini menguntungkan untuk diikuti.
"Misalnya menggunakan currency di luar dolar, menggunakan transaksi apa yang disebut swift di luar sistem yang ada. Apakah itu positif atau negatif buat kita, kita harus pelajari," jelas Mari.
Tidak sampai di situ, gerombolan negara BRICS juga sudah memiliki New Development Bank (NDB), Indonesia akan melihat apakah bank bersama ini bisa menjadi benefit untuk pembiayaan pembangunan atau tidak.
(hal/ara)
