Gagal Panen di Mana-mana Bikin Harga Cabai Setara Daging Sapi

Gagal Panen di Mana-mana Bikin Harga Cabai Setara Daging Sapi

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 09 Jan 2025 06:45 WIB
Jakarta -

Harga cabai rawit merah tembus Rp 130.000 per kilogram (kg), setara harga daging sapi. Harga cabai melonjak gara-gara gagal panen di berbagai sentra produksi.

Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid mengungkap gagal panen tersebut disebabkan karena banjir dan cuaca ekstrem. Akibatnya stok menipis dan harga semakin tinggi.

"Iklim menyebabkan banyak rusak petani cabai rawit merah. Selain itu rentannya memang kalau lagi kosong stoknya itu naik banget (harganya). Karena kalau hujan saja dia nggak bisa dipanen, ditambah rentan terkena hama penyakit," kata dia kepada detikcom, Rabu (8/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdul Hamid menyebut harga cabai rawit merah di level petani tembus Rp 95.000/kg. Padahal harga acuan pembelian (HAP) komoditas itu di level petani Rp 25.000/kg sampai Rp 31.500/kg.

Tingginya harga cabai rawit di level petani menyebabkan harga di pasar semakin mahal. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga cabai rawit merah secara rata-rata nasional Rp 86.300 per kilogram (kg). Namun jika dilihat di beberapa pasar, ada yang tembus Rp 130.000/kg.

ADVERTISEMENT

Harga cabai rawit merah per Selasa (7/1), di Pasar Jatinegara telah mencapai Rp 130.000/kg, Pasar Kramatjati Rp 133.150/kg dan Pasar Minggu Rp 105.000/kg.

Jika harga cabai rawit merah tembus Rp 130.000/kg, maka harganya setara daging sapi. Harga sapi kualitas I tercatat Rp 137.000/kg dan kualitas 2 Rp 131.650/kg.

Saksikan Live DetikPagi:

Badan Pangan buka suara di halaman berikutnya.

Badan Pangan Nasional Buka Suara

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa mengungkap akibat curah hujan yang tinggi dan banjir, kondisi cabai pun cepat membusuk. Selain banjir, angin kencang juga menyebabkan tanaman cabai rusak.

Daerah yang diketahui mengalami banjir yakni di Sulawesi Selatan, di Kabupaten Wajo, Kabupaten Sidenreng Rappang. Kemudian, banjir juga terjadi Jawa Tengah seperti Temanggung dan Jawa Barat di Sukabumi.

"Beberapa di daerah Jawa juga ada banjir di sentra-sentra produksi cabai. Ini menyebabkan juga potensi kehilangan produksi lumayan besar di daerah tersebut, bisa sampai 60%-70%," kata dia kepada detikcom.

Ketut belum bisa memastikan apakah harga cabai rawit saat Ramadan masih dalam kondisi tinggi atau tidak. Targetnya dapat turun mendekati harga acuan pembelian (HAP). Di sisi lain, pihaknya ragu jika kondisi cuaca ekstrem masih terus berlangsung.

"Harusnya di bulan Februari sudah mulai produksi agak banyak. Kalau tiba-tiba hujan lebat, banjir dan lain sebagainya tidak terelakkan, nah ini mungkin yang di luar kuasa kita. Kalau katakanlah hujan sudah mulai agak normal, tidak ada bencana yang banyak, nah Februari itu akan mulai sedikit-sedikit akan mulai penurunan harga," pungkasnya.

Saksikan Live DetikPagi:


Hide Ads