Survei Membuktikan! Pengusaha Mau Pangkas Karyawan dan Beralih ke AI

Survei Membuktikan! Pengusaha Mau Pangkas Karyawan dan Beralih ke AI

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 09 Jan 2025 10:53 WIB
Businessman using smartphone for digital chatbot, A.I., robot application, conversation assistant, AI Artificial Intelligence concept, digital chatbot on virtual screen.
Ilustrasi/Foto: iStock
Jakarta -

Fakta mengejutkan terungkap dari eksistensi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Survei Masa Depan Pasar Kerja yang dilakukan World Economic Forum (WEF) menunjukkan banyak perusahaan mulai memikirkan opsi untuk mengurangi jumlah tenaga kerja manusia dan menggantinya dengan AI.

Dikutip dari CNN, Kamis (9/1/2025), 41% dari ratusan pengusaha di seluruh dunia yang disurvei WEF mengatakan ada kemungkinan pengurangan tenaga kerja bisa terjadi di tengah majunya teknologi AI.

Sementara 77% pengusaha lainnya mengatakan mereka berencana meningkatkan dan melatih kembali pekerja mereka antara 2025-2030 agar dapat bekerja berdampingan bersama AI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemajuan dalam AI dan energi terbarukan sedang membentuk kembali tren baru di pasar tenaga kerja," kata WEF dalam keterangan menjelang pertemuan tahunannya di Davos akhir bulan ini.

WEF menyoroti peran AI generatif dalam membentuk kembali industri di semua sektor. Sejauh ini, AI dapat membuat teks, gambar, dan konten asli lainnya sebagai respons terhadap permintaan dari pengguna.

ADVERTISEMENT

Desainer grafis, petugas pos, petugas penggajian, hingga sekretaris merupakan sederet pekerjaan yang diperkirakan mengalami penurunan jumlah tercepat karena hadirnya AI.

"Kehadiran desainer grafis hingga sekretaris hukum yang berada di luar 10 peran pekerjaan yang paling cepat menurun, ini menggambarkan peningkatan kapasitas AI untuk melakukan pekerjaan berbasis pengetahuan," tulis laporan tersebut.

Keterampilan AI semakin diminati. Hampir 70% perusahaan berencana merekrut pekerja baru dengan keterampilan untuk merancang alat dan penyempurnaan AI. Sementara itu 62% perusahaan bermaksud untuk merekrut lebih banyak orang dengan keterampilan untuk bekerja berdampingan bersama AI.

Meski begitu, laporan WEF tersebut menyimpulkan dampak utama teknologi seperti AI generatif pada pasar tenaga kerja dinilai belum bisa menggantikan manusia secara langsung. Ke depan, kolaborasi AI sebagai mesin dan manusia sebagai pengendali pekerjaan akan menjadi tren.

"Hal ini terjadi mengingat pentingnya keterampilan yang berpusat pada manusia," tulis laporan WEF.

Lihat juga Video 'Petani di Kenya Pakai AI Untuk Diagnosis Penyakit Tanaman':

[Gambas:Video 20detik]



(hal/ara)

Hide Ads