Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro mengungkap dua kunci untuk pertumbuhan Indonesia mencapai 8%. Pertama investasi yang besar sebagai modal pendorong ekonomi negara.
"Kita perlu investasi yang lebih tinggi, maksudnya dengan pertumbuhan investasi saat ini. Kalau nggak salah di triwulan ketiga, triwulan terakhir itu cuma sekitar 5%, itu jelas tidak cukup. Bahkan pernah pertumbuhan investasi di triwulan satu kalau enggak salah tahun lalu, itu cuma 2%, jadi jelas pertumbuhan investasi 5% atau lebih rendah itu sangat tidak cukup. Kita butuh pertumbuhan investasi yang benar-benar tidak lebih tinggi," kata dia dalam MINDialogue, di Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Maka investasi yang harus menjadi mayoritas mengarah ke sektor manufaktur. Tak hanya itu hilirisasi juga perlu digenjot agar menimbulkan manfaat yang besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau tidak mau investasi ini karena memang dibutuhkan sangat besar, tidak bisa hanya bergabung pada sumber alam, kita juga harus mendorong investasi yang lebih besar dari luar, jadi mau tidak mau kita harus lebih agresif," tuturnya.
Menurutnya Indonesia juga perlu mengembangkan Research and Development atau proses riset dan pengembangan sebagai langkah menggenjot hilirisasi. Hal ini dibutuhkan agar produk yang dihasilkan bernilai tambah tinggi.
"Karena kalau kita mengembangkan R&D, maka kita akan bisa menunjukkan produk baru yang bisa mendorong sektor manufaktur untuk lebih cepat. Jadi jangan hanya kita berfokus pada manufaktur yang sifatnya maklum atau sifatnya assembly, tapi kita harus menuju manufaktur dengan new product, jadi produk development yang berbasis R&D, itu akan menjadi bagian yang akan terkesahkan dalam saat ini pertumbuahan manufaktur kita," pungkasnya.
(ada/rrd)