Menteri Luar Negeri Sugiono mendatangi Kantor Pusat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI hari ini. Dalam kunjungan itu Sugiono mendapat penjelasan soal kiprah BPK di kancah internasional.
"Tadi juga kita dipaparkan mengenai kiprah BPK di dunia internasional, bagaimana kepercayaan yang diberikan oleh beberapa organisasi internasional yang menjadikan BPK sebagai eksternal auditor, ini merupakan sesuatu yang berjalan beberapa lama," kata Sugiono di Kantor BPK, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2025).
Sebagai informasi, BPK dalam keterangannya menyebut pihaknya terpilih menjadi pemeriksa eksternal pada organisasi penghapusan senjata kimia atau Organization for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) periode tahun anggaran 2027-2029.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilihan tersebut disepakati dalam pertemuan negara-negara pihak OPCW, Conference of State Parties (CSP) ke-29 yang berlangsung di Den Haag, Belanda, 25 -29 November 2024.
Tak hanya itu, BPK telah menjadi pemeriksa eksternal pada berbagai organisasi internasional, termasuk International Atomic Energy Agency (2016-2021), International Maritime Organization (2020-2027), Inter-Parliamentary Union (2023-2025).
Lalu Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (2023), World Intellectual Property Organization (2024-2029), dan International Tribunal for the Law of the Sea (2025-2028).
"Prestasi ini, kami menganggap bahwa kita harus terus berkiprah sebagai auditor di lembaga-lembaga internasional tersebut," imbuh Sugiono.
Sugiono juga menyampaikan dukungannya terhadap BPK terkait pemilihan United Nation Board of Auditor (UNBoA). Sementara itu, Wakil Ketua BPK Budi Prijono menyebut dukungan dari Kemenlu dibutuhkan dalam pertemuan di PBB terkait dengan UNBoA.
"Dan apa yang disampaikan Bapak Menlu tadi berkaitan dengan UNBoA, kami juga berharap Kemenlu dengan jajarannya, di mana pun berada untuk bisa men-support kami di dalam meeting nanti di UN," sebut dia.
Budi menambahkan, peningkatan peran BPK di dunia internasional selaras dengan dukungan pencapaian visi Indonesia Emas 2045, khususnya dalam sasaran kepemimpinan dan pengaruh Indonesia di kawasan dan global.
Peningkatan peran internasional meningkatkan kapasitas dan kredibilitas BPK RI, sehingga menjadi lembaga tepercaya di bidang pemeriksaan keuangan negara.
Budi juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kementerian Luar Negeri, yang selama ini telah memberikan dukungan bagi kiprah BPK RI pada organisasi badan pemeriksa sedunia, atau the International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI), se-Asia (ASOSAD), dan se-ASEAN (ASEANSAD), serta inisiator pembentukan Supreme Audit Instituitions-20 (SAI-20)-salah satu engagement group G-20.
"Dukungan Pemerintah tersebut terus diharapkan atas peran internasional BPK termasuk terkait persiapan Keketuaan BPK RI pada Organisasi BPK sedunia pada tahun 2028 - 2031" tutup Budi.
(acd/acd)