Kondisi Pasar Munjul Jaktim Tak Terurus, Kini Jadi Sarang Ular

Kondisi Pasar Munjul Jaktim Tak Terurus, Kini Jadi Sarang Ular

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 13 Jan 2025 14:09 WIB
Pasar Munjul
Pasar Munjul/Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Kondisi pasar Munjul, Jakarta Timur, kini sudah sangat mengenaskan tidak terurus semenjak proyek revitalisasi bangun senilai Rp 10,2 miliar mangkrak sejak kurang lebih 10 tahun. Bahkan di beberapa titik pasar kini sudah menjadi area 'kebun' dan penuh dengan ular.

Salah satu pedagang produk plastik di los kering dekat area daging mengatakan area kebun tersebut dulunya merupakan tempat relokasi sementara para pedagang los kering pasar Munjul saat pembangunan berlangsung.

Namun saat itu area relokasi sementara itu hanya dibangun sangat seadanya bahkan cenderung tidak layak guna karena target pembangunan gedung pasar baru hanya berlangsung 3 bulan. Bahkan menurutnya saat ini area yang dibangun model pasar panggung itu hanya beralas kayu rapuh dengan dinding triplek seadanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu janjinya tiga bulan doang janjinya kelar, ingat betul saya, karena dulu saya yang sering adu sama UPT. Saya juga yang sering tanyain gimana pembangunannya pas sudah jalan," ungkap pedagang itu kepada detikcom, Senin (13/1/2025).

Namu karena kondisi area relokasi yang tidak layak guna dan proses pembangunan tiba-tiba terhenti, para pedagang akhirnya memutuskan untuk membangun kawasan kios semi permanen secara mandiri. Area ini dibangun menggunakan uang patungan para pedagang.

ADVERTISEMENT

"Setelah mangkrak, itu kan posisi nggak layak ya di belakang, akhirnya kita minta izin Kasatpel buat bangun sendiri kios sekitar ini. Dikasih izin, cuma dengan segala risiko ditanggung sendiri. Jadi kita pedagang patungan lah berapa-berapa bangun los di sini," paparnya.

Setelah area bekas relokasi tersebut ditinggal para pedagang, area tersebut kini terlihat sudah menjadi kebun penuh dengan tanaman dan pohon liar. Karena penuh dengan semak belukar dan tanah yang terbilang lembab inilah kemudian membuat banyak ular bersarang di area tersebut.

"Itu sekarang belakang itu (bekas tempat penampungan sementara) rumah ular, jadi sarang ular. Kan kita sering lihat. Kemarin tukang sepatu di atas-atas itu ada ular ngelilit. Karena kan di belakang itu sudah semak-semak ya, sudah rawa-rawa, jadi kan serangnya ular," terangnya.

"Iya, kemarin itu saya juga nemu ular di dekat gelas-gelas plastik nih. Kabur saya, pas saya masuk lagi mau video-in buat ditunjukin malah ilang dia," kata pedagang lain di area tersebut saat mendengar pembicara detikcom.

Karena hal inilah para pedagang di pasar Munjul berharap pemerintah untuk segera menata kembali kawasan pasar yang saat ini menurutnya sudah tidak layak. Terlebih mengingat para pedagang setiap bulan membayar uang retribusi ke Pemprov Jakarta melalui Bank DKI.

"Makanya kita minta perhatian benar sama pemerintah. Yang digenjot cuma retribusi terus. Harusnya kan kalau pemerintah butuh atau minta hak dan kewajiban, kita bayar kewajiban, beri hak kami, kan gitu," terangnya.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads