Ini yang Dikhawatirkan Wamendag Jika Trump Resmi Jadi Presiden AS

Ini yang Dikhawatirkan Wamendag Jika Trump Resmi Jadi Presiden AS

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 16 Jan 2025 15:55 WIB
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri.
Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Jakarta -

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan pemerintah tengah memantau bagaimana pengaruh terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) kepada perdagangan Indonesia.

Untuk diketahui terpilihnya Trump menjadi Presiden AS ini cukup menjadi sorotan terutama terkait perdagangan. Apalagi Trump berencana akan mengenakan tarif tinggi kepada China yang dikhawatirkan memicu perang dagang.

"Trading partner selain kita China, adalah Amerika, ekspor Indonesia tertinggi pertama ke China dan kedua Amerika. Tentu dengan pergantian kepala negara kita perlu menyiasati agar trade relations kita bisa stabil," kata dia dalam acara diskusi di Menara Global, Kamis (16/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah juga tengah memantau apakah Trump benar-benar akan menerapkan pajak tinggi. Di sisi lain, perkembangan respons China juga menjadi perhatian apakah akan berpengaruh juga terhadap bagaimana ekspor Indonesia.

"Atau justru apakah tarif itu merembet ke negara asia lainya. Nah ini kita yet to see bagaimana berkembangnya beberapa international situsion yang kita alami," terangnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, mengatakan membuka peluang komunikasi bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump. Hal itu ia lakukan untuk memastikan kinerja ekspor produk Indonesia ke AS tidak terganggu oleh pembatasan dan kenaikan tarif.

"Ya nanti kita coba lakukan pendekatan lagi ya. Jadi seperti apa, formulasi hubungan yang bagus, sehingga kita bisa menembus pasar," kata Budi kepada wartawan di Gedung Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan, Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Namun begitu, Budi meyakini kepemimpinan Trump jilid 2 di AS tidak akan mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia sebagaimana yang terjadi pada era pertama kepemimpinan Trump.

(ada/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads