Perum Bulog mendapatkan penugasan untuk menyerap 3 juta ton setara beras pada awal 2025. Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyo membeberkan strategi untuk mencapai target tersebut.
Wahyu mengatakan penugasan tersebut telah diputuskan melalui rapat terbatas yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan hari ini. Bulog telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengejar target tersebut.
Pertama, berkolaborasi dengan berbagai asosiasi petani dan pedagang beras. Wahyu menerangkan Bulog telah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi). Melalui kerja sama tersebut, Bulog akan menerima pengadaaan baik beras atau gabah sebesar 1,2 juta ton.
"Jadi seminggu yang lalu. Alhamdulillah kami ada PKS 1,2 juta ton dengan Perpadi di sentra panen padi sembilan lokasi. Kemudian strategi yang kedua, kita juga dengan asosiasi bank benih, kami segera akan tanda tangan. Dan yang ketiga, kami masih juga melakukan kerjasama terus dengan MPP Mitra Pangan Pengadaan (MPP), yang jumlahnya lebih dari 1.200. Kami tetap kerjasama," ujar Wahyu dalam acara diskusi di Kantor Bulog, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2025).
Keempat, Bulog akan datang ke lokasi-lokasi panen untuk menyerap gabah langsung. Wahyu menerangkan pihaknya telah mendapatkan data lokasi panen padi dari Kementerian Pertanian.
Dia pun menyebut telah menugaskan Wakil Direktur Utama Marga Taufiq untuk sosialisasi sekaligus menyerap gabah maupun setara beras jika memungkinkan.
Kelima, menyewa gudang penyimpanan beras. Wahyu mengakui bahwa kapasitas gudang penyimpanan Bulog terbatas, yakni 3,5 juta ton. Saat ini, kapasitas yang tersedia untuk gudang penyimpanan Bulog hanya 1,5 juta ton.
"Gimana mau serap sebanyak itu? Bulog nggak bisa sendirian, caranya dengan kolaborasi. Minta ke TNI, saya sudah kirim surat, kita minta kepada beliau spot gudang yang sedang tidak dimanfaatkan. Kami juga minta bantuan Menteri Perdagangan, beliau sudah ACC dengan Sistem Resi Gudang. Berikutnya, besok ttd dengan ID Food untuk kontrak Gudangnya, mitra yang kita pakai," jelas Wahyu.
Dengan penyewaan gudang itu, Wahyu menyebut bisa menambah kapasitas hingga 1,5 juta ton setara beras. Meski begitu, Wahyu belum mau membeberkan alokasi anggaran untuk menyewa gudang penyimpanan tersebut. Dia mengaku pihaknya masih menghitung besaran anggarannya.
"Alokasi itu pastinya sewanya Pak Yamto (Direktur Supply Chain dan Pelayan Publik) yang tahu, sedang disusun angkanya semua. Karena harapannya gudang ini kita isi dulu lah. Space kita 1,5 juta ton," imbuh Wahyu.
Lihat juga video: Jokowi Tunjuk Luhut Urus Bulog untuk Akuisisi Perusahaan Beras di Kamboja
(acd/acd)