RI Mau Swasembada Pangan, Kualitas Bibit Mesti Didorong

RI Mau Swasembada Pangan, Kualitas Bibit Mesti Didorong

Retno Ayuningrum - detikFinance
Jumat, 24 Jan 2025 10:31 WIB
Petani mempersiapkan tanaman padi sebelum proses penanaman pada musim tanam gadu di area persawahan Desa Pasi Teungoh, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (9/7/2024). Data Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura menyatakan memasuki musim tanam padi gadu dari bulan April hingga Juli 2024 jumlah lahan yang sudah ditanami padi telah mencapai 50 persen lebih atau sebanyak 3.271 hektar dari target penanaman 6.000 hektar dan diprediksikan bakal terus bertambah hingga bulan September mendatang. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc.
Foto: ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS
Jakarta -

Pemerintah menjadikan swasembada pangan sebagai prioritas utama. Kualitas bibit tanaman pangan memainkan peran penting untuk mengejar target tersebut.

Anggota Holding BUMN Pangan ID Food, PT Sang Hyang Seri (SHS) bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan dan mendistribusikan benih padi bersertifikat kepada petani di seluruh Indonesia. Harapannya, seluruh petani dapat menggunakan benih padi bersertifikat sehingga produktivitas padi nasional dapat meningkat hingga 20%.

"Dengan penggunaan benih padi bersertifikat, para petani dapat menikmati hasil panen yang lebih berkualitas, meningkatkan pendapatan mereka, dan pada akhirnya memperkuat ketahanan pangan nasional. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung visi Presiden Prabowo dalam 100 hari kerja pertamanya," kata Direktur Utama Sang Hyang Seri, Adhi Cahyono Nugroho dalam keterangan tertulis, Jumat (24/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, SHS terus berkolaborasi dengan PT Pupuk Indonesia untuk memastikan penerapan pemupukan berbasis karakteristik tanah, seperti di Sukamandi, Jawa Barat. Dengan demikian, efisiensi dan hasil panen dapat dimaksimalkan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, dalam kunjungannya ke PT Sang Hyang Seri untuk mengecek permasalahan benih padi. Ia menyampaikan bahwa perbaikan pada sektor benih dapat menghilangkan kebutuhan impor beras di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Kalau bibit itu kita benahi saja, maka (produksi) kita bisa naik 20 persen. Lha kalau naik 20 persen kan enggak impor lagi, Pak," kata Zulkifli Hasan.

"Artinya ada problem yang mendasar mengenai bibit unggul yang harus ditanam oleh petani padi kita di daerah-daerah itu," tambahnya.

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads