Pertamina Ikut Turun Tekan Angka Stunting, Begini Jurusnya

Pertamina Ikut Turun Tekan Angka Stunting, Begini Jurusnya

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 29 Jan 2025 19:07 WIB
A child is measured during a child stunting prevention program at an integrated services post (POSYANDU) at Perum Panorama Asri in Kalongan Village, Ungaran, Central Java Province, Indonesia, on November 16, 2024. Based on data from the National Population and Family Planning Agency (BKKBN) Indonesia as of June 2024, the measurement of children under five years in Central Java reaches 1.4 million children. This is achieved through simultaneous interventions to prevent stunting, which reach 98% for both measurements of Balita (children under five years) and pregnant women. (Photo by WF Sihardian/NurPhoto via Getty Images)
Ilustrasi pencegahan stunting.Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
Jakarta -

Stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan anak di Indonesia. Untuk itu dibutuhkan strategi dari pemerintah untuk menekan angka stunting.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang energi, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) juga turut serta mengambil peran aktif dalam menanggulangi stunting. Melalui program andalan Seribu Asa, Selamatkan Stunting dan Gizi Buruk Bersama Pertamina, PHE OSES fokus pada perbaikan kesehatan balita stunting dan gizi buruk di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu.

"Program Seribu Asa mencakup aktivitas Pemberian Makanan Utama (PMU) bagi anak-anak stunting dan ibu hamil dengan kondisi anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK), menyosialisasikan metode pembelajaran anak montessori, dan penyuluhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)," kata Head of Communication, Relations & CID PHE OSES, Indra Darmawan dalam keterangannya, Rabu (29/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indra menjelaskan di balik program tersebut, ada aktor utama di belakang layar, yakni tim Dapur Sehat atau Tim Dahsyat. Tim ini terdiri dari para ibu juru masak dari tiap PKK kelurahan setempat, para kader Posyandu, kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), serta ahli gizi Puskesmas Pulau Harapan, Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (Sudin PPAPP). Selain itu, tim ini juga didukung oleh para Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang berkontribusi memutus rantai penyebaran penyakit demam berdarah yang kerap menjangkiti warga pulau.

Indra menilai tugas yang diemban Tim Dahsyat sangat krusial. Mereka menentukan menu dan bahan makanan yang sesuai, memproses dan memasak, hingga mendistribusikan makanan bergizi ini kepada balita.

ADVERTISEMENT

"Di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa, makanan bergizi diberikan sebanyak 2 kali sehari, berupa kudapan dan makanan utama yang terdiri atas karbohidrat, protein nabati dan hewani, sayur, buah, dan susu bubuk khusus. Kualitas hingga higienitas makanan diawasi ketat oleh ahli gizi setempat," tambah Indra.

Lebih lanjut, untuk memenuhi suplai bahan makanan yang bermutu, Tim Dahsyat melibatkan komunitas setempat untuk mendapatkan sumber protein lokal. Bekerja sama dengan nelayan yang dibina PHE OSES, Tim Dahsyat mendapat pasokan ikan segar. Sementara itu, pedagang tempatan juga menyediakan sumber protein hewani dan nabati, serta sayuran dari pasar lokal,

Sementara itu, salah satu anggota PKK Kelurahan, Gadis mengaku senang dilibatkan. Menurut Gadis, Ibu-ibu yang tergabung dalam kader Posyandu dan kader PKK dengan ikhlas dan senang hati menyiapkan makanan bagi anak-anak.

Jerih payah para penggiat Program Seribu Asa memberikan hasil positif pada 2024. Dari 57 balita penerima manfaat PMU, 28 anak berhasil keluar dari kategori stunting. Sementara, 29 anak di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa mengalami peningkatan tinggi badan hingga 9 cm. Angka pemulihan stunting pun semakin membaik. Prosentase pemulihan stunting di Pulau Kelapa mencapai 30% dan di Pulau Harapan 38%.

Tidak itu saja, PMU, yang diberikan kepada ibu hamil dengan kondisi anemia dan kekurangan energi kronis, juga berhasil memperbaiki kondisi kesehatan para calon ibu. Hal ini tercatat dengan naiknya kadar hemoglobin dan ukuran lingkar tangan.

"Lebih banyak hasil yang baik diraih di tahun 2024. Alhamdulillah, sudah ada balita yang lulus dari stunting, dan ada yang bertambah tingginya. Selain itu, kami berharap PMU yang diberikan kepada ibu-ibu hamil dapat mencegah potensi stunting pada calon bayi yang akan dilahirkan," tambah Gadis.

(hns/hns)

Hide Ads