Uni Emirat Arab Bakal Kucurkan Rp 815 M buat Hijaukan Lagi Hutan RI

Uni Emirat Arab Bakal Kucurkan Rp 815 M buat Hijaukan Lagi Hutan RI

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 01 Feb 2025 14:35 WIB
In this photo provided by Auriga Nusantara, deforestation is visible on Gag Island, Indonesia, in the nickel mining area of PT Gag Nikel on Dec. 22, 2024. (Auriga Nusantara via AP)
Ilustrasi.Foto: Auriga Nusantara via AP
Jakarta -

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan bertemu Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab Suhail Al-Mazroui. Pertemuan itu membahas potensi kerja sama antar kedua negara.

Menurut Luhut, salah satu yang didiskusikan adalah komitmen pendanaan sebesar US$ 50 juta atau Rp 815 miliar (kurs Rp 16.300) dari Uni Emirat Arab untuk Indonesia reforestasi atau penghijauan kembali lahan hutan. Dana tersebut akan cair saat kunjungan Royal Highness Mohammad Bin Zayed ke Indonesia.

"Salah satu poin utama yang kami diskusikan yakni mengenai komitmen senilai 50 juta dolar dari UAE untuk reforestasi hutan di Indonesia, yang akan direalisasikan saat kunjungan Royal Highness Mohammad Bin Zayed ke Indonesia," ujar Luhut di Instagramnya @luhut.pandjaitan, Sabtu (1/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keduanya juga membahas peningkatan pengelolaan pelabuhan dan bandara di Jakarta dan Bali agar lebih transparan dan efisien, serta investasi UAE di sektor perhotelan BUMN melalui skema joint venture. Dalam sektor energi hijau, UAE berkomitmen berinvestasi di geothermal, PLTA, wind power, dan panel surya, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

"Pembangunan 3 juta rumah juga menjadi fokus pembahasa kami, dimana UAE sepakat untuk membantu konstruksi dan pembiayaannya. Pengembangan pelabuhan Tanjung Priok dan Makassar akan ditingkatkan ke standar internasional, sejalan dengan kerja sama sektor kelistrikan yang berpotensi hingga 62 GW," sebut Luhut.

ADVERTISEMENT

Di bidang pertahanan, UAE tertarik bermitra dalam produksi senjata ringan dan senapan serbu. Selain itu, kata Luhut, rencana pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo yang diinisiasi MBZ menunjukkan besarnya perhatian UAE terhadap stabilitas hubungan kedua negara.

"Kami juga bicara mengenai perkembangan beberapa proyek strategis, termasuk RS Kardiologi Emirates - Indonesia di Surakarta yang hampir rampung, pengembangan Bandara Bali Utara yang dalam tahap studi, serta pengolahan alumina dengan kebijakan hilirisasi. Selain itu, kami membahas pembangunan Pusat Data Nasional, pengembangan Financial Center di IKN, dan International Mangrove Research Center di Bali," bebernya.

Menurutnya semua inisiatif ini mencerminkan komitmen kuat untuk membangun masa depan yang lebih maju dan berkelanjutan. Luhut optimis hubungan kerja sama antara Indonesia dan UAE akan selalu bersahabat dan bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi antara kedua negara sahabat dan mitra ini.

(ily/hns)

Hide Ads