Pemerintah memangkas anggaran besar-besaran dalam APBN d2025. Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja yang diteken Presiden Prabowo Subianto pada 22 Januari 2025.
Kementerian Pertanian (Kementan) menjadi salah satu kementerian dan/atau lembaga (KL) yang terkena pemangkasan tersebut. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tak berbicara banyak terkait dampak langkah pemangkasan tersebut terhadap program kerjanya.
"Saya, oh sekarang produksi bagus kan? Naik kan produksi Januari, Februari, 50%, kata BPS, bukan kata saya," ujar Amran, ditemui usai Raker bersama Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementan sendiri juga sebelumnya berencana meminta tambahan anggaran untuk menggeber pembangunan cetak sawah hingga pompanisasi. Langkah ini sebagai salah satu strategi untuk mencapai swasembada pangan.
Namun saat ditanya menyangkut kelanjutannya kepada Amran, ia juga enggan berkomentar banyak. Amran juga enggan bicara tentang besaran maupun persentase dari anggaran Kementan yang kena pangkas.
"Doakan sehat selalu," ujarnya.
Sebagai informasi, Prabowo Subianto menargetkan penghematan belanja APBN 2025 sebesar Rp 306,69 triliun. Prabowo meminta agar masing-masing anggaran belanja di kementerian dan lembaga (K/L) ditinjau kembali sebesar Rp 256,1 triliun dan dana Transfer ke Daerah (TKD) Rp 50,59 triliun.
Arahan itu tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025. Aturan itu langsung berlaku saat dikeluarkan pada 22 Januari 2025.
Simak Video Prabowo Minta Anggaran Perdinas Menteri Dipotong: Bisa Hemat Rp 20 T