Prabowo dan JK Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas

Prabowo dan JK Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 04 Feb 2025 16:49 WIB
Pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Jusuf Kalla (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Jusuf Kalla (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hari ini bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Pertemuan tersebut membahas strategi pemerintah dalam mengamankan produksi beras nasional yang meningkat tajam serta memastikan stabilitas harga menjelang Ramadan.

Pertemuan juga dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Presidential Lounge, Istana Kepresidenan.

Amran menjelaskan kehadiran Wapres ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla yang hadir dalam pertemuan tersebut untuk memberikan masukan berdasarkan pengalamannya dalam mengelola ketahanan pangan nasional di masa lalu. Salah satu yang dibahas adalah saran untuk percepatan penyerapan gabah nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amran mengungkapkan bahwa produksi beras pada kuartal I-2025 mengalami lonjakan signifikan. BPS mengumumkan bahwa hingga Maret total produksi beras mencapai 8 juta ton, dan diperkirakan hingga April mencapai 13-14 juta ton. Maka dari itu penyerapan gabah harus dipercepat Bulog.

"Pak JK memberi masukan, karena beliau banyak pengalaman, memberi masukan bagaimana ke depan, bagaimana serap gabah, bagaimana dulu revolusi hijau, bagaimana Bimas, memberi masukan. Dan itu adalah masukan yang baik untuk kami," kata Amran dalam keterangannya, Selasa (4/2/2025).

ADVERTISEMENT

Guna mengatasi kondisi tersebut, pemerintah telah mengambil langkah cepat dengan mengalokasikan dana sebesar Rp16,6 triliun kepada Bulog tanpa bunga. Menurut Amran, Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa masa panen padi yang berlangsung pada Februari hingga April ini adalah momentum yang tidak boleh terlewatkan.

Pemerintah menargetkan kebijakan tersebut akan menjaga keseimbangan antara kepentingan petani, pengusaha, dan konsumen. Dengan strategi yang disusun bersama dan dukungan penuh dari Presiden Prabowo, pemerintah optimistis dapat mengamankan stabilitas pangan nasional serta menjaga kesejahteraan petani dan masyarakat

Selain membahas produksi beras, pertemuan ini juga menyoroti kesiapan pangan menjelang bulan Ramadan. Pemerintah memastikan stok beras aman dengan cadangan 2 juta ton di Bulog.

"Kami yakin menghadapi bulan suci Ramadan nanti, kami yakin pangan relatif stabil," ucap Amran.

(hal/ara)

Hide Ads