Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2003-2008 Burhanuddin Abdullah mengatakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% maka diperlukan rasio investasi terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 52%.
Sementara itu, ia meyampaikan tingkat efisiensi pereknomian masih rendah di mana Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia berada di atas 6. ICOR merupakan perbandingan antara pertumbuhan ekonomi dengan investasi yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan tersebut.
"Investasi kita itu harus 52% dari PDB untuk capai ekonomi 8%," kata Burhanuddin dalam acara Sarasehan Ulama di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Burhanuddin menyampaikan bahwa untuk meningkatkan investasi pemerintah harus mengandalkan pinjaman atau mencari cara untuk meningkatkan tabungan domestik Indonesia. Pasalnya tabungan domestik masyarakat di Bank itu hanya 38% dari PDB.
"Jadi ada perbedaan sebesar 16%. Dan 16% ini hanya bisa dibiayai oleh Foreign Direct Investment (FDI), harus pinjem," katanya.
Akan tetapi, Burhanuddin mengatakan bahwa investor asing tidak begitu suka untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini lantaran tidak adanya kepastian masalah kepastian hukum, dan korupsi yang ada di Indonesia.
"Sehingga mereka jarang mau yang datang ke Indonesia," katanya.
Tonton juga Video: Prabowo Pede Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Tembus 8%, Ini Kata Airlangga