Menekraf Minta BPOM Bantu UMKM Naik Kelas

Menekraf Minta BPOM Bantu UMKM Naik Kelas

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 07 Feb 2025 12:31 WIB
Menekraf
Foto: Dok. Menekraf
Jakarta -

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya berharap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) meningkatkan daya saing produk lokal. Nantinya UMKM di bidang obat tradisional dan suplemen bisa naik kelas.

"UMKM harus menjadi subsektor ekonomi kreatif yang mampu menciptakan lapangan kerja lebih luas. Berdasarkan data BPS, tenaga kerja di sektor ini meningkat 80 persen dalam satu dekade terakhir. Mengingat tren ekonomi kreatif yang berbasis padat cipta terus berkembang, kolaborasi dengan BPOM akan membantu usaha kecil naik kelas dan meningkatkan kualitas produk," ujar Riefky dalam keterangan resminya, Jumat (7/2/2025).

UMKM sebagai tulang punggung ekonomi disebut Menekraf Riefky perlu mendapatkan suntikan dukungan demi mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen di Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Untuk itu Menekraf Riefky menekankan pentingnya kolaborasi antara kementerian dan lembaga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah konkretnya, Kemenekraf dan BPOM sepakat membentuk tim kecil untuk menyusun rencana kerja sama yang akan dituangkan dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU). MoU tersebut tidak hanya bersifat normatif, tetapi juga inovatif, dengan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pengelolaan kekayaan intelektual di sektor UMKM.

"Kolaborasi ini penting karena sektor ekonomi kreatif memiliki banyak pemangku kepentingan. Salah satu kerja sama yang dapat dilakukan adalah kurasi produk UMKM agar memenuhi standar yang memungkinkan mereka naik kelas dan menembus pasar lebih luas," imbuh Riefky.

ADVERTISEMENT

Riefky juga menyoroti perlunya perbaikan kualitas produk UMKM terutama yang bergerak di bidang obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik. Dia berharap BPOM dapat membantu dalam proses sertifikasi dan pendampingan yang akan meningkatkan daya saing produk lokal.

Sementara itu, Kepala BPOM Taruna Ikrar menegaskan komitmen lembaganya dalam menjamin keamanan, stabilitas, dan standar produk UMKM. Dia mengatakan BPOM memiliki berbagai program yang mendukung UMKM seperti Wellness Festival dan Program Desa Pangan Aman.

"BPOM siap mendukung peningkatan ekonomi melalui pengawasan dan sertifikasi produk UMKM. Saat ini, jumlah UMKM mencapai 4,7 juta dengan kontribusi ekonomi hampir Rp 6.000 triliun dari sektor pangan, obat tradisional, suplemen makanan, kosmetik, dan garam farmasi," ujar Taruna.

(fdl/fdl)

Hide Ads