Harga emas mengalami kenaikan cukup tinggi dalam sepekan. Hari ini, harga emas naik Rp 2.000 per gram ke level Rp 1.662.000 per gram. Melihat prospek kenaikan harga emas, lantas apakah saat ini waktunya beli atau jual?
President Director PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra mengatakan prospek investasi emas batangan masih cukup bagus ke depan. Kenaikan diprediksi masih akan berlangsung.
"(Jual atau beli) itu tergantung kebutuhan sebenarnya. Tetapi kelihatannya masih akan terus naik ya, karena sentimen masih positif," kata dia kepada detikcom, Sabtu (8/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ariston mengatakan kenaikan harga emas batangan ini didorong dengan ekspektasi pasar mengenai ketidakpastian perekonomian. Utamanya disebabkan dengan respon pasar terhadap kondisi perekonomian global.
"Pasti harga emas Antam itu terkait dengan harga emas internasional, sangat dipengaruhi dengan gejolak perekonomian global. Jadi saat orang khawatir, nah biasanya pasar mengalihkan ke aset-aset yang risikonya lebih rendah, safe haven," terang dia.
Harga emas pun dipengaruhi dengan kebijakan yang dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan perekonomian negara tersebut. Menurutnya aset yang dikategorikan safe haven atau berisiko rendah, dolar Amerika Serikat (AS), emas, dan yen Jepang.
"Dia akan mengenakan tarif kepada negara yang memasok barang-barangnya ke negaranya, seperti China, Meksiko, Kanada. Mungkin bisa merembet ke negara lain seperti Eropa," jelasnya.
Dihubungi terpisah, Analis Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong juga mengatakan hal senada terkait prospek positif harga emas ke depannya. Menurutnya saat ini waktunya membeli emas, namun bertahap, dengan jumlah yang kecil.
"Kita bisa membeli sekarang sedikit, dan membelinya lagi ketika turun, dan bisa membelinya lagi walau naik. Strategi ini disebut dollar cost averaging dan cocok saat diterapkan untuk membeli aset yang harganya sudah tinggi namun masih akan naik," ucapnya.
Menurutnya, kenaikan harga emas ini didorong dengan respons pasar terkait ketidakpastian ekonomi, geopolitik, perang. Selain itu potensi perang dagang yang dipicu oleh kebijakan Donald Trump juga ikut menambah kekhawatiran pada pertumbuhan ekonomi.
"Kenaikan sepekan (harga emas) ini juga dibantu oleh pelemahan dolar AS merespon ditundanya tarif Trump pada Kanada dan Meksiko," pungkasnya.
Sebagai informasi, harga emas Antam tercatat lebih tinggi dari pekan lalu, kenaikannya Rp 38.000 per gram dari Sabtu pekan lalu di level Rp Rp 1.624.000 per gram hingga Sabtu ini Rp 1.662.000 per gram.
(ada/fdl)