Bos Bapanas Usul HET Minyakita di Indonesia Timur Naik

Bos Bapanas Usul HET Minyakita di Indonesia Timur Naik

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 12 Feb 2025 12:59 WIB
Warga membeli Minyakita di Pasar Atas Cimahi
Ilustrasi/Foto: Whisnu Pradana/detikJabar
Jakarta -

Harga minyak goreng kemasan sederhana Minyakita masih mahal. Tingginya harga minyak goreng itu terutama terjadi di Indonesia bagian Timur.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengusulkan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita di Indonesia bagian Timur dinaikkan. Hal itu dimaksud sebagai pengganti ongkos kirim ke luar daerah Pulau Jawa yang cenderung lebih mahal.

"Kalau misalnya izin nanti disampaikan Pak Budi (Menteri Perdagangan) yang di daerah, tambah ongkos kirim. Karena kayaknya ada gap sedikit untuk yang utamaya di daerah Timur. Dulu saya pernah ditugasin dikasih lebih Rp 200/liter untuk sampai ke Papua," kata dia dalam rapat koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jelang Puasa dan Idul Fitri 2025, Rabu (12/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rapat itu hadir juga Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal Soffan Shofwan. Lebih lanjut, Arief mencontohkan seperti ketetapan HET beras dan gula yang dibedakan antara harga di daerah Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa.

"Di peberasan ada kelebihan Rp 500/liter, Rp 300/liter untuk daerah di luar. Harga gula juga sama, kita zone di sana itu main Rp 1.000, jadi selisih ada untuk ongkos kirim," terangnya.

ADVERTISEMENT

Untuk intervensi harga Minyakita yang tak kunjung turun, dia bilang, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan agar BUMN pangan turun tangan.

"Perintah pak Presiden pada rapat di Kemendagri, Pak Presiden menyampaikan keterlibatan BUMN, BUMN dikasih, Bulog bersedia 50 ribu ton per bulan," jelasnya.

Perwakilan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mengatakan harga Minyakita di tingkat pengecer di level Rp 18.000/liter. Padahal HET Minyakita Rp 15.700/liter.

Dia juga mengeluhkan para pengecer harus membeli bundling saat berbelanja Minyakita dari distributor. Hal ini juga yang menyebabkan harga komoditas itu tinggi.

"Untuk Minyakita ini yang masih tinggi di tingkat epcnger Rp 18.000/liter. Minyakita ini sulit di pasar. Pedagang ini kita mesti membeli itu kalau harga HET bundling dengan produk-produk lain. Kalau misalnya beli Minyakita saja harganya masih tinggi, kalau Minyakita milik produsen lain juga begitu, harus membeli berasnya dan produk lainnya,"pungkasnya.

Simak juga Video 'Menguak Rahasia Untung Kilang Minyak Paling 'Rumit' Se-Indonesia (Part 1)':

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads