Anggaran Dipotong Rp 49,6 M, Pegawai LKPP Ngantor Cuma 3 Hari

Anggaran Dipotong Rp 49,6 M, Pegawai LKPP Ngantor Cuma 3 Hari

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 12 Feb 2025 19:00 WIB
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)mulai menempati kantornya yang baru di Kawasan Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan (8/12/2015). Proyek Gedung Kantor LKPP senilai Rp 122,9 miliar tersebut berdiri di atas tanah seluas 4.709 (empat ribu tujuh ratus Sembilan) m2 berlokasi di Rasuna Epicentrum Kavling 11 B, Jakarta Selatan. Hasan Alhabshy/detikcom
Foto: Hasan Al Habshy
Jakarta -

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) terkena pemotongan anggaran Rp 49,6 miliar dari pagu awal Rp 166,71 miliar di 2025. Dengan demikian anggaran yang tersisa Rp 117,11 miliar akibat kebijakan efisiensi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto.

"Kami sampaikan ada angka sebesar Rp 117,11 miliar untuk dipakai LKPP di tahun 2025. Hasil efisiensi Rp 49,6 miliar," kata Kepala LKPP Hendrar Prihadi dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (12/2/2025).

Hendrar menyebut pagu anggaran yang tersisa itu akan digunakan untuk program dukungan manajemen sebesar Rp 108,45 miliar yang terdiri dari belanja pegawai, belanja operasional dan non operasional. Kemudian untuk program pengadaan barang jasa nasional sebesar Rp 8,66 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara kelembagaan kami berkomitmen mendukung upaya efisiensi tersebut. Upaya-upaya strategi sudah kita lakukan terutama untuk efisiensi ada belanja operasional, perjalanan dinas dan seterusnya. Insyaallah pada intinya komitmen inilah kami ingin meletakkan langkah-langkah efisiensi sebagai tantangan di dalam institusi LKPP, bukan sebagai hambatan," ucap Hendrar.

Hendrar menyebut efisiensi yang dilakukan salah satunya dengan menerapkan kebijakan Work From Anywhere (WFA) untuk pegawai selama dua hari dalam seminggu. Hal itu dilakukan untuk menekan biaya operasional pemakaian listrik, telepon dan air.

ADVERTISEMENT

"Terus terang efisiensi yang kami lakukan dalam biaya operasional adalah kebijakan kami mulai minggu lalu, bahwa kami offline atau Work From Office ada di Senin, Selasa, Rabu. Kamis-Jumat kami Work From Anywhere dan kantor kami LKPP di Kamis-Jumat itu kita minimalkan untuk pemakaian listrik, telepon, air dengan harapan supaya biaya operasional bisa kita tekan," bebernya.

"Bahkan untuk manajemen building yang sudah kita kontrak setahun, kita juga kemarin adendum, kita minta untuk mereka melakukan efisiensi lagi dan itu adalah bagian dari langkah-langkah kita untuk bisa mendapatkan efisiensi sesuai harapan presiden," tambahnya.

(acd/acd)

Hide Ads