Merger Jumbo Antara Honda dan Nissan Resmi Batal

Merger Jumbo Antara Honda dan Nissan Resmi Batal

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 13 Feb 2025 15:59 WIB
Logo Honda pada pelek mobil
Ilustrasi Honda/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Dua raksasa otomotif Jepang, Nissan dan Honda, mengakhiri pembicaraan untuk merger dan membentuk grup otomotif baru senilai US$ 60 miliar atau Rp 981,66 triliun. Rencana merger mereka resmi batal. Namun, kedua perusahaan itu berjanji untuk terus kerja sama dalam membangun ekosistem kendaraan listrik.

Melansir Reuters, Kamis (13/2/2025), pembicaraan merger dua produsen mobil tersebut menjadi rumit karena perbedaan pendapat yang semakin besar. Khususnya setelah Honda mengusulkan agar Nissan hanya menjadi anak perusahaan grup hasil merger.

Belum lagi karena kondisi Nissan yang saat ini masih terpuruk karena berbagai masalah manajemen selama bertahun-tahun membuat posisi Honda lebih tinggi dalam perundingan merger itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Nissan menganggap posisinya masih setara, sehingga banyak terjadi perselisihan dan ketidaksepakatan dengan Honda. Hal inilah yang kemudian membuat rencana kedua perusahaan membentuk grup otomotif baru senilai Rp 981 triliun batal.

"Honda cukup percaya diri dan memiliki banyak hal yang menguntungkan mereka, sedangkan Nissan berada dalam posisi yang buruk," kata analis otomotif Jepang di pialang CLSA, Christopher Richter.

ADVERTISEMENT

"Mereka mungkin perlu berpikir untuk melakukan sesuatu yang berbeda," jelasnya lagi.

Sebagai informasi, sebelumnya rencana penggabungan atau merger dua raksasa otomotif itu akan menciptakan perusahaan dengan nilai terbesar keempat di dunia setelah Toyota, Volkswagen, dan Hyundai.

Dalam hal ini, Honda dan Nissan sudah menandatangani nota kesepahaman atau MoU terkait rencana merger itu pada Desember 2024 kemarin. Melalui MoU tersebut rencana kedua perusahaan akan memiliki perjanjian merger formal pada Juni 2025 dan menyelesaikan kesepakatan pada Agustus 2026.

Presiden Honda Motor Co, Toshihiro Mibe, mengatakan kedua perusahaan akan berusaha menyatukan operasi mereka di bawah perusahaan induk bersama yang awalnya akan dipimpin oleh Honda, sembari mempertahankan prinsip dan merek dari masing-masing perusahaan.

Selain itu mitra Nissan, Mitsubishi Motors, juga sempat menjadi bagian dari diskusi merger tersebut. Meskipun perusahaan itu langsung mengatakan tidak mungkin bisa ikut berpartisipasi.

Mitsubishi juga secara terbuka menyampaikan akan mengundurkan diri dari pembicaraan merger tersebut. Sebelum pembicaraan ini kandas karena perselisihan pendapat antara Honda dengan Nissan.

Simak Video: Di Balik Kabar Merger Honda dan Nissan

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads