Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan kementeriannya terkena pemangkasan anggaran Rp 1,217 triliun atau 23,6% dari pagu awal sebesar Rp 5,158 triliun. Dari pemangkasan tersebut kini anggaran yang tersisa untuk tahun 2025 sebesar Ro 3,951 triliun.
"Kementerian kehutanan mendapatkan mandat untuk melakukan efisiensi sebesar Rp 1,217 triliun atau 23,6% dari Rp 5,158 triliun sehingga yang dapat digunakan Rp 3,951 triliun," terang Raja Juli dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Kamis malam (13/2/2025).
Pemangkasan anggaran tersebut membuat Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menunda belanja modal yang belum berkontrak. Misalnya renovasi dan pembangunan gedung, pengadaan peralatan mesin termasuk kendaraan operasional, mengurangi secara signifikan belanja ATK (alat tulis kantor) serta meniadakan belanja banner, spanduk dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu meniadakan kegiatan yang bersifat konsinyering, kegiatan seremonial, rapat seminar sosialisasi dan lain-lain secara faktual. Kemudian integrasi program antar unit kerja Eselon 1 untuk memenuhi kinerja Kementerian.
"Kemudian pembatasan perjalanan dinas dalam dan luar negeri yang dilakukan secara sangat efektif. Perjalanan dinas dilakukan hanya untuk kegiatan pemangku kawasan dengan meniadakan komponen uang saku," katanya.
Ia menambahkan, penghapusan atau pemutihan Barang Milik Negara (BMN) yang sudah rusak atau melewati usia komersial.
"Sehingga mengurangi biaya pemeliharaan kemudian efisiensi dan penundaan belanja ATK yang terkait dengan core system dilakukan integrasi sistem dan aplikasi," katanya.
Raja Juli menambahkan, proporsi pagu per program yang telah dilakukan efisiensi yaitu program dokumen manajemen sebesar Rp 3,380 triliun akan dilakukan efisien sebesar Rp 427 miliar, dan sehingga yang dapat digunakan sebesar Rp 2,95 triliun.
Kemudian, program pengelolaan hutan berkelanjutan sebesar Rp 1,655 triliun dilakukan efisiensi sebesar Rp 742 miliar, dan sehingga yang dapat digunakan sebesar Rp 923 miliar.
Lalu pada program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, dilakukan pemangkasan sebesar Rp 46 miliar dari awalnya Rp 112 miliar. Sehingga yang dapat digunakan sebesar Rp 66,3 miliar.
(hns/hns)