Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia berpotensi membuat teknologi Artificial Intelligence (AI), seperti DeepSeek. Luhut mengaku telah menggandeng sejumlah milenial.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi ini mengatakan milenial yang digandeng itu akan mempresentasikan rencana pembentukan teknologi DeepSeek ke Presiden Prabowo Subianto.
"Jadi costnya tidak tinggi. Sekarang ada beberapa anak muda Indonesia yang kita rekrut, dan Mereka sedang bekerja, mungkin dalam 2 minggu ke depan mereka akan persentasi ke presiden, yang mana itu anak-anak Indonesia. Ya kita akomodasilah," kata Luhut usai acara Indonesia Economic Summit 2025, di Shangri La, Jakarta, Selasa (18/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut mengatakan pada intinya, pemerintah mendukung anak muda untuk membuat teknologi baru. Dia pun telah menggandeng 300 anak muda yang bekerja di Peruri untuk meningkatkan digitalisasi Indonesia.
"Jadi anak-anak muda sudah saya jelaskan lebih dari 300 orang, sekarang kerja di Peruri, untuk membuat sebuah digitalisasi Indonesia, tadi DeepSeek juga anak-anak Indonesia. Mereka buat research, kemudian tadi untuk genome sequencing yang bikin anak-anak Indonesia. Ya presiden Prabowo ya kasih dorongan dan kasih fasilitas untuk itu," jelasnya.
Sebagai informasi, DeepSeek merupakan startup teknologi asal China yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI). Mengutip Reuters, Rabu (29/1/2025), DeepSeek berdiri pada akhir tahun 2023 oleh Manajer Dana Lindung Nilai China, Liang Wenfeng.
DeepSeek menjadi salah satu dari sejumlah perusahaan rintisan yang muncul dalam beberapa tahun terakhir dan berupaya mencari investasi besar untuk mengembangkan AI besar-besaran. Seperti perusahaan rintisan AI lainnya, DeepSeek meluncurkan berbagai model AI kompetitif selama setahun terakhir yang telah menarik perhatian industri.
DeepSeek berhasil menyalip pesaingnya, ChatGPT, sebagai aplikasi yang teratas di App Store AS dengan 2 juta unduhan. Melihat teknologi itu mengalahkan ChatGPT, bursa saham AS, Wall Street sempat anjlok usai hebohnya DeepSeek yang berhasil menyaingi ChatGPT dalam review aplikasi gratis terbaik di App Store Apple AS.
Saham Nvidia (NVDA), pemasok utama chip AI, turun 12% dalam perdagangan. Padahal sahamnya naik lebih dari dua kali lipat dalam dua tahun terakhir. Meta (META) dan Alphabet (GOOGL), perusahaan induk Google, juga turun tajam, seperti halnya Marvell, Broadcom, Palantir, Oracle, dan banyak raksasa teknologi lainnya.
Lihat juga Video DeepSeek Diblokir di Sejumlah Negara, Wamenkomdigi: Kita Pelajari Perkembangannya