Data Kemiskinan Baru Bisa Dipakai buat Penyaluran Bansos Mulai April 2025

Data Kemiskinan Baru Bisa Dipakai buat Penyaluran Bansos Mulai April 2025

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 19 Feb 2025 10:14 WIB
Pembagian bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dilakukan di Kantor Desa Ragajaya, Kabupaten Bogor, Jumat (23/2/2024). Warga mengantre panjang.
Ilustrasi bansos - Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Pemerintah bakal menyusun data kemiskinan baru, tepatnya Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 yang diteken langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Data ini bakal menjadi pedoman baru dalam pemberian bantuan sosial bagi masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Menko PM) Muhaimin Iskandar mengatakan DTSEN akan mulai digunakan secara efektif pada kuartal kedua atau sekitar April 2025.

Muhaimin melanjutkan saat ini pemerintah tengah melakukan pemetaan pada DTSEN, setelah menyelesaikan pemadanan data-data yang selama ini terpisah-pisah di DTKS, Registrasi sosial ekonomi (Regsosek), hingga kemiskinan ekstrem

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi untuk mulai semua itu, penggunaan utamanya pada kuartal dua nanti, yang sekarang masih menggunakan data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," kata Muhaimin dilansir dari Antara, Rabu (19/2/2025).

Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional, semua proses data akan melalui satu pintu yaitu Badan Pusat Statistik (BPS).

ADVERTISEMENT

Yang menjadi instruksi baru dalam Inpres ini adalah data DTSEN diwajibkan untuk diperbarui setiap tiga bulan sekali.

Belasan kementerian lembaga, mulai dari Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kemenko Bidang Ekonomi, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian ESDM, hingga BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan diminta menyampaikan administrasi, data kegiatan statistik, dan data lainnya yang mencakup informasi menurut nama dan alamat kepada Badan Pusat Statistik dalam rangka mendukung penyusunan dan pemutakhiran DTSEN secara berkala dan berkelanjutan.

"Setelah tiga bulanan kita akan lakukan pembaruan terus-menerus dari seluruh perkembangan yang ada di masyarakat," papar Muhaimin.

Simak juga Video 'Prabowo Heran Ada Studi Banding Hapus Kemiskinan ke Australia':

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads