Menteri P2MI soal Tagar KaburAjaDulu: Yang Mau Kabur Lengkapi Diri dengan Skill

Menteri P2MI soal Tagar KaburAjaDulu: Yang Mau Kabur Lengkapi Diri dengan Skill

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 19 Feb 2025 11:58 WIB
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Abdul Kadir Karding (Fawdi/detikcom).
Foto: Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Abdul Kadir Karding (Fawdi/detikcom).
Jakarta -

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)/ Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Abdul Kadir Karding buka suara ihwal seruan #KaburAjaDulu yang viral di media sosial. Seruan ini muncul sebagai tandingan dari #AyoBekerjaDiLuarNegeri dan respons atas minimnya pekerjaan di Indonesia.

"Pemerintah harus melihat ini sebagai masukan, kemudian aspirasi yang harus memacu kita, memotivasi kita untuk bekerja lebih baik membangun lebih baik," kata Karding kepada wartawan usai penandatanganan Nota Kesepahaman antara KP2MI/BP2MI dengan Kementerian BUMN, Kementerian HAM, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan Kamar Entrepreneur Indonesia, di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta, Rabu (19/02/2025).

Karding mengatakan, bekerja di luar negeri tidak semudah yang dibayangkan. Ia mengingatkan, tenaga kerja yang hendak bekerja di luar negeri atau 'kabur' perlu membekali diri dengan kemampuan berbahasa dan bekerja. Selain itu, migrasi yang dilakukan juga perlu sesuai dengan prosedur yang berlaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga saya berharap teman-teman yang ingin kabur ke luar negeri, ada baiknya melengkapi diri dengan skill yang baik, penguasaan bahasa yang baik, lalu mental yang kuat. Yang terakhir berangkat ke luar negeri harus dengan prosedur yang sudah ada," tegasnya.

Karding menilai, ketaatan prosedur bagi tenaga kerja luar negeri asal Indonesia perlu dilakukan untuk memastikan perlindungan negara. Pihaknya juga telah menyiapkan jaringan yang menyediakan berbagai pelatihan yang dibutuhkan.

ADVERTISEMENT

Ia pun mendorong perubahan seruan melalui tagar di media sosial menjadi #AyoBekerjaDiLuarNegeri. Dengan begitu, tenaga kerja luar negeri dapat berkontribusi terhadap negara melalui remitansi.

Karding menambahkan, tercatat permintaan tenaga kerja asal Indonesia untuk negara asing sebanyak 1,3 juta di tahun 2024. Akan tetapi, pemerintah hanya mampu memenuhi sekitar 297 ribu tenaga kerja.

"Di Jepang permintaan tahun ini 100-200 ribu. Di Arab kalau kita buka ini Insyaallah permintaannya 200-300 ribu.Belum lagi Hong Kong, Taiwan, belum lagi Eropa. Eropa juga sudah mulai banyak yang meminta kepada kita," tutupnya.

Simak Video 'Kementerian P2MI Targetkan Pengiriman 425 Ribu Pekerja Migran di 2025':

(fdl/fdl)

Hide Ads