Heboh #KaburAjaDulu & #IndonesiaGelap, Penasihat Presiden: Rasa Frustrasi

Heboh #KaburAjaDulu & #IndonesiaGelap, Penasihat Presiden: Rasa Frustrasi

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 19 Feb 2025 17:59 WIB
Viral tagar #KaburAjaDulu dulu yang bergema di media sosial khususnya X. Pengamat media sosial memberikan pandangannya terhadap fenomena ini.
Penasihat Khusus Presiden bidang ekonomi dan pembangunan nasional.Foto: Kemenparekraf
Jakarta -

Media sosial dihebohkan #KaburAjaDulu dan #IndonesiaGelap. Tagar ini menyusul kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang saat ini dinilai suram.

Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menilai fenomena ini merupakan cerminan dari rasa frustrasi atau ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi negara saat ini.

"Barangkali hashtag yang anda tadi katakan, baik yang #KaburAjaDulu atau #IndonesiaGelap, salah satunya adalah refleksi, mungkin frustrasi, rasa frustrasi atau ketidakpuasan masyarakat di grassroot (kelompok lapisan bawah) secara general terhadap kondisi," kata Bambang, dalam acara Economic Insight 2025 di Westin Hotel Jakarta, Rabu (19/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Bambang kedua tagar tersebut juga berkaitan erat dengan berbagai hambatan yang dialami para pekerja informal yang mayoritas tidak mendapat jaminan sosial dan kesehatan. Persentase pekerja di sektor informal cukup tinggi, mencapai 40% pekerja.

Selain itu, ada hambatan yang membuat sektor ataupun pekerja informal di Indonesia sulit untuk bertransformasi menjadi formal. Salah satu hambatan terbesar ialah high cost economics, seperti contohnya pungutan liar (pungli).

ADVERTISEMENT

"Ada semacam hambatan dari informal menjadi formal di republik ini dan yang menjadi concern itu adalah masih munculnya high cost economic. Ada high cost ekonomi, baik yang eksplisit, eksplisit itu pungli, yang dilakukan oleh mungkin, nggak tau lah, banyak pihak," ujar Bambang.

"Lalu ada yang implisit. Implisit yang mulai banyak dikeluhkan bahwa di daerah-daerah tertentu ada gangguan dari dari organisasi setempat, segala macam lah, nah jadi kita harus bereskan dulu itu," sambungnya.

Bambang menambahkan, ia memiliki kenalan yang berjuang untuk menjadi pengusaha kelas menengah, namun ternyata menghadapi berbagai kesulitan. Kesulitan tersebut disebabkan beberapa hal, mulai dari perizinan, penentuan lokasi, hingga isu Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).

"Jadi menurut saya, meskipun kita sudah punya waktu itu Undang-Undang Cipta Kerja, sudah ada upaya untuk melakukan debottlenecking untuk investasi, problem di lapangan ini yang barangkali menimbulkan hashtag-hashtag seperti tadi," kata dia.

Menurutnya, hal-hal tersebut harus segera diatasi oleh kementerian dan/atau lembaga (KL) supaya impresi dari masyarakat secara umum terhadap Presiden Prabowo Subianto saat ini berangsur membaik. Jangan sampai kondisi ini membuat masyarakat semakin frustrasi.

"Ini menurut saya harus segera diatasi oleh siapapun kementerian atau lembaga yang terkait, supaya impresi dari masyarakat secara umum terhadap Pak Prabowo sekarang, itu berangsur menjadi lebih baik. Karena jangan sampai orang kemudian frustrasi karena perilaku di tataran bawah tadi," kata Bambang.

Simak Video: Tagar 'KaburAjaDulu' Ramai Lagi di Medsos

(shc/hns)

Hide Ads