Pemerintah Gelar Operasi Pasar Besar-besaran Mulai Pekan Depan

Pemerintah Gelar Operasi Pasar Besar-besaran Mulai Pekan Depan

Retno Ayuningrum - detikFinance
Kamis, 20 Feb 2025 10:08 WIB
Kepala Bapanas Arief Prasetyo.
Foto: Kepala Bapanas Arief Prasetyo/Retno Ayuningrum/detikcom.
Jakarta -

Pemerintah akan menggelar operasi pasar besar-besaran di seluruh Indonesia mulai pekan depan. Langkah ini sebagai upaya untuk mengantisipasi lonjakan harga pangan selama periode Ramadhan hingga Lebaran 2025.

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan operasi pasar tersebut akan dimulai pada 24 Februari sampai akhir Maret 2025. Pemerintah akan gotong royong bersama BUMN dan swasta agar masyarakat dapat memperoleh harga pangan pokok strategis yang baik dan wajar.

"Bapak Mentan (Menteri Pertanian) tadi sampaikan bahwa perintah Bapak Presiden untuk menstabilkan dan juga menurunkan harga pangan. Operasi pasarnya nanti bukan hanya di Jakarta, tetapi di seluruh Indonesia," kata Arief dalam keterangannya, Kamis (20/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arief menerangkan dengan operasi pasar melalui Gerak Pangan Murah (GPM) ini akan dilaksanakan setiap hari mulai 24 Februari. Adapun instansi yang terlibat, seperti Dinas Pangan, Dinas Perdagangan, dan Dinas Pertanian di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota serta Kantor Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian yang ada di 34 provinsi. Dengan operasi pasar ini, Arief menyebut harga beberapa komoditas pangan dapat dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET).

"Operasi pasar itu selalu akan di bawah HET. Kita ingin bulan puasa, Ramadan sampai Lebaran, masyarakat mendapatkan harga yang baik, harga yang wajar, harga yang sesuai dengan yang sudah diatur pemerintah," tambah Arief.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga turut terlibat, seperti Perum Bulog, ID FOOD, serta PT Pos Indonesia yang memiliki jaringan 4.500 kantor se-Indonesia. Selain itu juga akan didukung oleh jaringan APRINDO (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia), PT Charoen Pokphand Indonesia, dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk serta 452 Kios Pangan di 31 provinsi dan 102 kabupaten/kota.

Terkait itu, pemerintah telah menetapkan target kuantitas pangan pokok strategis yang akan digelontorkan dalam GPM Ramadan tahun ini. Untuk minyak goreng MinyaKita total sebanyak 70 ribu kiloliter dengan pembagian Bulog 50 ribu kiloliter dan 20 ribu ton disalurkan oleh ID FOOD. Gula konsumsi akan didistribusikan total 50 ribu ton dari PTPN sebanyak 43 ribu dan ID FOOD 7 ribu ton.

Sementara, bawang putih total 20 ribu ton akan dimasifkan oleh 21 pelaku usaha. Untuk daging kerbau beku total 19 ribu ton dari stok PT Berdikari 10 ribu ton dan PT PPI 9 ribu ton. Terakhir, beras sebanyak 100 ribu ton akan didistribusikan Bulog di seluruh Indonesia. Dengan begitu, secara keseluruhan total targetnya menjadi 189 ribu ton dalam bentuk gula, bawang putih, daging kerbau beku, dan beras, ditambah MinyaKita 70 ribu kiloliter.

"Untuk pengawasannya, nanti teman-teman Satgas Pangan Polri diharapkan dapat menertibkan supaya harganya sesuai dengan yang telah ditetapkan. Tidak boleh ada harga yang lebih tinggi daripada harga acuan. Harga petani dan peternak pun tidak boleh terganggu dengan GPM ini. Kita pastikan itu bersama-sama," jelas Arief.

Simak juga Video 'Mendes PDT Sebut 20% Anggaran Dana Desa untuk Ketahanan Pangan':

(rrd/rrd)

Hide Ads