Heboh #KaburAjaDulu, Anindya Bakrie: Jangan Lupa Balik!

Heboh #KaburAjaDulu, Anindya Bakrie: Jangan Lupa Balik!

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 20 Feb 2025 15:47 WIB
Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie
Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Jakarta -

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie merespons tagar yang #KaburAjaDulu yang ramai di media sosial. Menurutnya aksi itu wajar dilakukan oleh masyarakat.

Anindya menceritakan pengalamannya yang juga sempat 'kabur aja dulu' dari Indonesia. Dia menjalankan pendidikan S1 dan S2, serta sempat bekerja di luar negeri. Namun dirinya memutuskan kembali lagi ke Indonesia.

"Saya rasa itu wajar wajar saja, saya juga dulu pernah dalam tanda kutip kabur aja dulu. Sepuluh tahun saya sekolah, kerja di Amerika sebagai tenaga kerja profesional di bidang keuangan. Saya S1, S2 di luar negeri, di tengah tengah bekerja di sana. Pada akhirnya kenapa saya balik," kata Anindya dalam unggahannya di media sosial @kadin.indonesia.official, Kamis (20/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anindya memutuskan untuk kembali ke Indonesia karena menurutnya, di dalam negeri banyak peluang pekerjaan yang berdampak jangka panjang.

"Saya melihat paling penting bekerja jangka panjang ialah dampak paling besar di Indonesia. Karena dampak itu membawa keberhasilan, kesuksesan dan kemanfaatan," terangnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya silahkan saja bagi masyarakat yang hendak belajar dan bekerja di luar negeri. Berdasarkan data Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Pekerja Migran Indonesia (PMI), penyumbang devisa terbesar ke-2. Remitansi atau pengiriman uang yang dilakukan PMI ke Tanah Air selama 2024 mencapai Rp 251,5 triliun.

"Itu besar sekali, bisa dibayangkan, bukan hanya pekerja domestik yang pergi. (Saat ini dominan pekerja) 80% masih pekerja domestik," terangnya.

Meski begitu, dia berpesan bagi masyarakat yang hendak 'kabur aja dulu', jangan lupa kembali lagi ke Indonesia. Karena peluang pekerjaan dan membangun sangat banyak di Indonesia.

"Pada akhirnya tapi jangan lupa balik, kenapa di Indonesia bukan hanya membutuhkan, tetapi merupakan tempat paling banyak tantangan benar, tetapi juga banyak peluang. Di sini dampak bisa lebih signifikan," jelasnya.

Kadin Indonesia mencatat terdapat 5 juta PMI dengan mayoritas sektor pekerja domestik. Namun, masih ada PMI ilegal dengan jumlah lebih dari 4 juta orang.

Simak juga Video Raffi Ahmad soal Ramai #KaburAjaDulu: Vibes Harus Positif

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads