Porak-poranda Digempur Israel, Gaza Butuh Rp 867 T untuk Pulih

Porak-poranda Digempur Israel, Gaza Butuh Rp 867 T untuk Pulih

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 21 Feb 2025 11:38 WIB
An aerial photograph taken by a drone shows tents between the destruction caused by the Israeli air and ground offensive in Jabaliya, Gaza Strip, on Sunday, Feb. 16, 2025. (AP Photo/Mohammad Abu Samra)
Foto: AP/Mohammad Abu Samra
Jakarta -

Upaya rekonstruksi Gaza diperkirakan butuh dana lebih dari US$ 50 miliar atau sekitar Rp 815 triliun (kurs Rp 16.300). Seperti diketahui, wilayah Gaza telah dibombardir tentara Israel selama 15 bulan sejak 2023.

Angka US$ 50 miliar merupakan perhitungan baru dari PBB, Uni Eropa, dan Bank Dunia. Angka tersebut muncul di tengah rencana negara-negara Arab memulihkan Gaza sebagai alternatif atas opsi pengungsian massal 2 juta penduduk yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Laporan penilaian kerusakan dan kebutuhan cepat sementara Gaza & Tepi Barat, yang diterbitkan pada hari Selasa, menghitung bahwa perang Israel di Gaza menyebabkan kehancuran sebesar US$ 49 miliar antara 8 Oktober 2023 dan 8 Oktober 2024.

Kini, para peneliti menyimpulkan bahwa kebutuhan dana untuk pemulihan dan rekonstruksi wilayah Palestina selama 10 tahun ke depan tembus US$ 53,2 miliar atau Rp 867,16 triliun. Sekitar US$ 20 miliar dari jumlah itu dibutuhkan untuk tiga tahun pertama saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pendanaan akan memerlukan koalisi donor yang luas, instrumen pendanaan yang beragam, sumber daya sektor swasta, dan perbaikan yang signifikan dalam penyampaian materi rekonstruksi ke Gaza pada periode pasca-konflik," demikian isi laporan bersama tersebut, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (21/2/2025).

Lalu sekitar US$ 29,9 miliar dibutuhkan untuk perbaikan bangunan rusak dan infrastruktur penting lainnya. Sementara dana untuk mengisi kembali persediaan perumahan yang hancur di Gaza sekitar US$ 15,2 miliar.

ADVERTISEMENT

Perumahan adalah sektor yang paling menderita selama serangan Israel selama 15 bulan di wilayah tersebut. Laporan itu memperkirakan perumahan menyumbang 53 persen dari total kehancuran yang ditimbulkan oleh pasukan Israel di Gaza, dengan lebih dari 292.000 rumah hancur atau rusak.

Kemudian dana sebesar US$ 19,1 miliar lainnya diperlukan untuk mengganti kerugian sosial dan ekonomi akibat kerusakan parah pada sektor kesehatan, pendidikan, perdagangan dan industri di Gaza.

Lalu 95 persen rumah sakit di Gaza kini tidak berfungsi, sementara perekonomian lokal kontraksi sebesar 83 persen. Pembersihan persenjataan yang belum meledak dan pemindahan jutaan ton puing selama bertahun-tahun juga akan dilakukan sebagai bagian dari upaya rekonstruksi.

(ily/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads