Pemerintah resmikan gerakan pangan murah per Senin, 24 Februari 2025. Sebanyak 514 kota dan kabupaten di 38 provinsi juga telah disiapkan lokasi untuk operasi pasar pangan murah. Tujuannya yakni untuk menjaga harga pangan tetap stabil, dan lokasi operasi pasar pangan murah ini nantinya akan bertempat agak jauh dari lokasi-lokasi pasar.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, ada sebanyak 215 lokasi pasar pangan murah yang bertempat di Kantor Pos Indonesia. Nantinya, gerai-gerai yang ada di lokasi pasar pangan murah yang bertempat di Kantor Pos Indonesia rencananya akan diteruskan.
"Ini ada Pinsar (Perunggasan Rakyat Indonesia), Peternak Layer Nasional, GIMNI (Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia), PTPN (PT Perkebunan Nusantara), RNI, Bulog, Berdikari, PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia), semua menyiapkan ini bersama Badan Pangan Nasional. Nanti pada saat jelang Lebaran, kita juga akan melakukan hal yang sama," ungkap Arief saat ditemui di lokasi pasar pangan murah di Kantor Pos Indonesia Fatmawati, Jakarta, Senin (24/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief membeberkan beberapa harga pangan seperti daging kerbau jadi seharga Rp 75 ribu, dari sebelumnya berada di kisaran Rp 80-90 ribu per kilogramnya. Ia menegaskan, operasi pasar pangan murah ini hanya diperuntukkan bagi masyarakat luas, bukan untuk trader.
"Tadi Pak Menteri Pertanian (Mentan) sampaikan hampir 1,5 bulan (operasi pasar pangan murah). Sampai selesai Ramadan. Biasanya peak time-nya itu H-3 puasa. Sekarang H-6 puasa, tapi sudah disiapkan duluan. H-3 sebelum puasa dan H-3 sebelum Lebaran itu peak time," ungkap Arief.
Arief juga menjelaskan, sesuai dari informasi yang disampaikan Satgas Pangan, agar pelaku usaha pangan di pasaran supaya mematok harga sesuai harga acuan penjualan dan harga eceran tertinggi (HET).
"Ini di operasi pasar Rp 75 ribu (per kilogram daging kerbau). Kalau harga yang diminta oleh Pak Presiden dan juga dalam harga acuan penjualan itu Rp 80 ribu. Memang kalau daging ini agak spesifik, karena ada potongan-potongannya, forequarter, hindquarter, primary cut, secondary cut. Itu memang harganya berbeda," katanya.
"Tetapi kita menyediakan beberapa alternatif kepada masyarakat. Jadi, ada daging, hot meat yang baru dipotong. Kemudian ada daging sapi, ada yang chill, kemudian ada juga yang frozen condition. Nah, ini daging terbawah ini memang harganya yang paling rendah. Ini disiapkan oleh Berdikari dan PPI," tutup Arief.
(eds/eds)