.webp)
Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN meneken nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) sinergi pengembangan dan pemberdayaan ekspor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan UMKM berperan besar dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, kerja sama ini ditargetkan dapat meningkatkan kontribusi UMKM kepada pertumbuhan perekonomian negara.
"Kami melihat dan menyadari bahwa kurang lebih 61% dari PDB kita itu datang dari sektor UMKM. Maka kemudian kita melihat bahwa dari sektor BUMN ataupun Kementerian BUMN, banyak sekali yang selama ini UMKM itu dibina oleh perusahaan-perusahaan BUMN," kata Roro dalam acara penandatanganan nota kesepahaman di Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu cara untuk meningkatkan ekspor UMKM, yakni dengan pendampingan penjajakan bisnis atau business matching melalui pewakilan perdagangan di 33 negara. Roro berharap dengan kerja sama ini, mendapat dukungan juga dari BUMN untuk meningkatkan nilai dari UMKM.
"Setiap bulan kami menargetkan dari setiap perwakilan perdagangan kita di luar negeri. Nah harapannya melalui kerjasama ini dukungan dari perusahaan-perusahaan BUMN dapat mensejahterakan tentunya para UMKM hingga kemudian bisa tembus ke pasar internasional," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) mengatakan selama ini Kementerian BUMN telah banyak memiliki program untuk membina UMKM. Salah satunya melalui PaDi UMKM yang telah melahirkan 54.500 seller, 12.000 buyer dan 1,9 juta produk dengan total transaksi Rp 58 triliun pada 2024.
Untuk pembinaan UMKM bisa ekspor beberapa dilakukan oleh perusahaan BUMN. Melalui kerja sama ini, Tiko berharap misi dagng ke luar negeri dapat ditingkatkan, melalui kolaborasi program BUMN dan Kemendag.
"Jadi harapannya nanti selain di lokal juga kita bersama-sama melakukan misi-misi dagang di negara-negara tujuan ekspor ini," tuturnya.
(acd/acd)
