Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin 24 Februari 2025. Prabowo pun membeberkan alasan memilih peluncuran Danantara tanggal 24 Februari.
Prabowo menyebut angka keberuntungan dirinya dan Partai Gerindra adalah angka 8. Prabowo kemudian mengaitkan angka 8 dengan tanggal 24.
"Jadi waktu saya cari tanggal untuk peluncuran Danantara Saya hitung itu, tanggal 24 Februari 2025. 2 ditambah 4, 6. 6 ditambah 2, 8. 8 tambah 9 17. 1 sama 7? 8.Dan saya luncurkan di sini presiden di sana presiden," ujar Prabowo pada acara Penutupan Kongres VI Partai Demokrat, dikutip dari akun YouTube Partai Demokrat, Selasa (25/2/2025),"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan yang sama, Prabowo bercerita bahwa peluncuran Danantara tak lepas dari kontribusi presiden-presiden sebelumnya. Dia menyebut Presiden sebelumnya berhasil menjaga keamanan negara sehingga tidak diinvasi oleh negara lain.
Untuk itu, pada momentum tersebut didampingi oleh presiden-presiden terdahulu, seperti Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Jusuf Kalla.
"Kemarin hari Senin saya meluncurkan Danantara Indonesia suatu dana investasi nilainya 900 miliar dolar lebih. Di samping saya, Pak SBY, Pak Jokowi dan semua wakil presiden yang bisa hadir, kemarin hadir juga. Ini bisa karena presiden-presiden sebelumnya yang mengamankan yang menjaga Republik kita dari sekian tahun tidak diinvasi oleh orang lain. Inilah bernegara, ada kekurangan tentunya tapi sekarang kita punya potensi yang kuat," jelas Prabowo.
Sebagai informasi, pertama kalinya pengelolaan BUMN di Indonesia akan diurus dalam satu holding perusahaan besar, Danantara. Dividen BUMN sebagai salah satu kekayaan negara akan dikelola Danantara untuk memajukan Indonesia.
Peluncuran Danantara menandai era baru dalam transformasi pengelolaan investasi strategis oleh negara di Indonesia. Danantara juga dinilai menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita, yakni visi besar untuk membawa perekonomian Indonesia ke level yang lebih tinggi melalui investasi berkelanjutan dan inklusif.
Prabowo sebelumnya pernah menyatakan Danantara akan menjadi lembaga pengelola modal besar di Indonesia. Badan investasi ini diharapkan operasionalnya bakal mirip seperti holding Temasek dari Singapura. Danantara nantinya akan mengelola aset US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.715 triliun (kurs Rp 16.350).
Danantara akan mengelola modal yang ada di BUMN ke dalam proyek-proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi bagi masyarakat. Menurutnya, proyek-proyek ini dapat membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Ini merupakan target besar yang digaungkan Prabowo sejak kampanye.
Simak juga Video 'Prabowo Minta Danantara Sinergi dengan Koperasi':
(hns/hns)