Soal Penghematan Rp 300 T, Hashim: Bukan Pengurangan

Soal Penghematan Rp 300 T, Hashim: Bukan Pengurangan

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 26 Feb 2025 12:05 WIB
Hashim Djojohadikusumo
Hashim Djojohadikusumo - Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta -

Langkah efisiensi anggaran pemerintah sempat membuat masyarakat geger. Melalui langkah ini, pemerintah berhasil mengantongi dana penghematan sebesar Rp 300 triliun.

Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim S Djojohadikusumo menegaskan, langkah efisiensi ini bukanlah pengurangan, melainkan realokasi anggaran. Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir program-program strategis kekurangan anggaran.

"Rp 300 triliun penghematan itu bukan pengurangan, tidak berarti anggaran dikurangi. Itu ada realokasi dari program-program yang dulunya tidak perlu," kata Hashim dalam acara Economic Outlook 2025 di Westin Hotel Jakarta, Rabu (26/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hashim menilai, dulu banyak program-program yang menurutnya tidak terlalu dibutuhkan dan hanya menghabiskan anggaran. Kini, anggaran-anggaran tersebut direalokasikan ke program yang lebih bermanfaat seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Program-program yang dulunya tidak perlu, yang saya bilang konyol beberapa hari lalu, dapat perhatian warganet, itu nanti akan realokasi ke program-program yang perlu, antara lain MBG," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pemerintah sendiri sebelumnya telah menetapkan anggaran untuk MBG di tahun 2025 sebesar Rp 71 triliun. Hashim mengatakan, akan ada alokasi sebesar Rp 100 triliun untuk menggenjot program tersebut beberapa waktu ke depan.

Kementerian PPN/Bappenas menyatakan bahwa program ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 1,99% nantinya. Karena itulah, Hashim optimistis, nantinya pertumbuhan ekonomi RI bisa menembus angka 8%.

"Kita tambah lagi dari Rp 171 triliun, menambah lagi bahkan sampai bisa ratusan triliun lebih. Ini akan menambah pertumbuhan ekonomi. Kalau tidak salah, saya dapat angka-angka dari kawan-kawan di Bappenas, bisa sampai 1,99%. Itu hanya dari MBG," kata dia.

"Kenapa? Karena uang ini akan masuk ke real economy. Real economy berarti apa? Nanti diperlukan 82 juta butir telur tiap hari. Jadi perlu sayur-sayuran, perlu daging ayam, perlu susu, perlu banyak hal untuk menjadi input, untuk jadi menu dari makanan gratis ini (ekonomi berputar di desa)," sambungnya.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads